Tips Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Masa Pandemi Corona

4 Juli 2020 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu sedang mendampingi anak berjalan sebagai salah satu kegiatan untuk menstimulasi kecerdasan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu sedang mendampingi anak berjalan sebagai salah satu kegiatan untuk menstimulasi kecerdasan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, penting bagi Anda untuk memperhatikan tumbuh kembang anak berjalan optimal sesuai usianya. Terlebih di 1000 hari pertama kehidupannya atau sejak ia masih berada di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Sebab, waktu tersebut adalah golden age atau masa emas karena pertumbuhan otaknya begitu pesat.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah pandemi virus corona seperti saat ini, tak sedikit orang tua yang merasa khawatir jika tumbuh kembang anaknya akan terhambat. Hal ini karena ruang eksplorasi anak seperti bermain di luar rumah harus dibatasi demi mencegah penularan virus corona.
Lantas, bagaimana ya mengoptimalkan tumbuh kembang anak selama #dirumahaja?
Ilustrasi ibu dan anak sedang bermain di dalam rumah. Foto: Shutterstock
Moms, tak perlu khawatir sebab Anda tetap bisa mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil meski hanya beraktivitas di rumah. Salah satunya dengan memberikan stimulasi sesuai dengan usianya.
"Otak itu tumbuh dan berkembang. Jadi, otak terdiri dari berbagai macam saraf-saraf. Saraf-saraf berbentuk seperti kabel itu nantinya akan menyambungkan informasi. Jadi, kalau otak bayi baru lahir itu nanti seperti komputer yang belum ada memorinya, masih kosong. Saraf-saraf itu nantinya kita isi dengan hal-hal yang berguna di kemudian hari," kata Dr. Citra Amelinda, SpA, M.Kes, IBCLC, Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Laktasi dalam Webinar bersama Jakarta Child Development Program (JCDC) dengan tema 'Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Selama Masa Pandemi COVID-19' yang dihelat belum lama ini.
Ilustrasi orang tua sedang melatih bayi mereka merangkak di rumah. Foto: Shutterstock
Jika pemberian stimulasi tidak diberikan dengan cukup, kemungkinan besar perkembangan anak juga ikut terhambat. Ya Moms, dalam pemberian stimulasi tentu ada komunikasi dua arah antara orang tua dengan anak. Sehingga, hal itu juga bisa memengaruhi kemampuan bicaranya.
ADVERTISEMENT
"Stimulasi itu penting, hal yang harus sering dilakukan. Kalau jarang dilakukan, (anak) tidak mendapatkan stimulasi, kasih sayang yang cukup. Telat bicara bisa jadi karena dia kurang perhatian," ujar dr. Citra.
Senada dengan dr. Citra, menurut Psikolog Anak dan Remaja, Dra. Mayke Tedjasaputra, M.Si, yang terpenting dalam pengasuhan anak adalah interaksi yang ada timbal baliknya, bukan lewat gadget. Sebab, gadget justru bisa mengalihkan perhatian anak untuk bisa fokus, sehingga perhatiannya dengan orang tua atau orang dewasa menjadi terabaikan.
Ilustrasi ibu sedang mendampingi anak bermain internet Foto: shutterstock
"Walau sekarang zaman gadget, tapi lebih baik no gadget. Karena gadget itu akan mengalihkan atensi anak dan juga perhatiannya pada sesama untuk melakukan komunikasi, perkembangan bicara, dan lain sebagainya," ujar Mayke.
Anak yang diberikan stimulasi sesuai dan mendapat kasih sayang dari orang tuanya, masih kata Mayke, kemungkinan besar akan tumbuh menjadi seorang yang percaya diri, punya harga diri yang baik, lebih kreatif, dan lebih bisa berpikir logis. Selain itu, anak pun bisa terampil melakukan komunikasi dua arah dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
"Jadi jendela buat kita untuk melihat sebenarnya dari kaca mata anak, bagaimana ya dia memandang dunia di sekitarnya. Dan hal ini kemudian akan membawa perkembangan anak atau membantu anak masuk ke tahapan-tahapan berikutnya," tutupnya.
Jadi, meski #dirumahaja, tetaplah memberikan stimulasi sesuai usia si kecil ya, Moms. Pastikan Anda berinteraksi dengan baik, agar tumbuh kembang anak bisa berjalan optimal.