Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, Moms, bayi baru lahir mengalami perubahan lingkungan. Semasa di dalam kandungan ia berkembang dalam rahim ibunya, namun setelah lahir ia harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.
Dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK), Dokter I Gusti Ayu Agung Dwi Karmila mengatakan, kulit bayi baru lahir harus segera beradaptasi terhadap perubahan kondisi.
Ia menyebut selama proses adaptasi itu akan ada pematangan fungsi kulit secara bertahap untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi, racun, sinar matahari (UV), perubahan suhu, dan kehilangan air berlebihan.
"Oleh karenanya, diperlukan praktik perawatan kulit yang lembut untuk mendukung perkembangan dan fungsi kulit bayi," ujarnya dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Selasa (6/6).
Dokter yang bertugas di RSUP Sanglah Denpasar, Bali, itu menyebut, menjaga kebersihan tubuh bayi merupakan sebuah kebiasaan mutlak yang harus dilakukan orang tua. Hal itu sebagai upaya meminimalisasi risiko terkena penyakit.
ADVERTISEMENT
"Perawatan ini tidak hanya harus dilakukan secara berkala, tetapi proses perawatan ini juga harus dilakukan dengan benar," imbuhnya.
Dokter Ayu menyebut orang tua bisa melakukan perawatan bayi baru lahir di rumah secara mandiri maupun bantuan tenaga medis. Berikut tips memberi perawatan kulit untuk bayi baru lahir:
1. Mandi
- Penundaan mandi pertama selama 12-24 jam pada bayi baru lahir yang sehat dapat mendukung keberhasilan inisiasi menyusui.
- Direkomendasikan agar bayi menggunakan pembersih cair khusus bayi dengan pH netral atau asam ringan.
- Membersihkan bayi yang baru lahir memerlukan perawatan khusus untuk menghindari iritasi kulit, mata, dan mengalami infeksi kulit.
- Mandi bak rendam lebih dipilih daripada mandi spons.
2. Pelembap
ADVERTISEMENT
- Penggunaan pelembap kulit (emolien) secara teratur mengurangi risiko eksim (dermatitis atopic) pada bayi dengan riwayat keluarga dermatitis atopik.
- Pelembap kulit (Emolien) harus dioleskan dalam lapisan tipis untuk menghindari penumpukan di daerah lipatan kulit dan diketahui minyak biji bunga matahari adalah emolien kulit alami yang efektif.
3. Area popok
- Jaga area popok tetap bersih dan kering dengan sering mengganti popok.
- Dapat menggunakan tisu dengan pH basa untuk membersihkan kulit yang tidak teriritasi.
4. Perlindungan sinar matahari
- Menghindari sinar matahari dengan menggunakan pakaian pelindung untuk bayi di bawah usia 6 bulan.
- Tabir surya umumnya tidak direkomendasikan untuk bayi kurang dari 6 bulan, tetapi dapat digunakan untuk area kecil yang terbuka ketika paparan sinar matahari tidak dapat dihindari.
ADVERTISEMENT
Dokter Ayu menegaskan, kulit bayi secara fungsional masih mengalami perkembangan. Gangguan pada kulit bayi baru lahir membuatnya rentan terhadap iritasi kimia dan infeksi lokal maupun sistemik dibandingkan dengan orang dewasa.
"Orang tua harus perhatikan pemakaian pembersih kulit bayi, pilih produk yang ringan dan mendorong maturasi sawar kulit bayi," tutup Dokter Ayu.