Tips Pilih Camilan Sehat untuk Anak

29 Juni 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak makan camilan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan camilan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Camilan bisa menjadi bagian penting dari asupan harian anak untuk membantu memenuhi kebutuhan energi mereka. Ya Moms, oleh sebab itu jangan asal memberikan camilan untuk anak. Lebih baik, pilih camilan yang sehat dan juga bergizi.
ADVERTISEMENT
Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan anak-anak yang lebih muda untuk makan tiga kali dan mengonsumsi camilan dua kali sehari. Sementara bagi anak yang lebih besar, setidaknya harus makan camilan satu kali sehari, selain makan tiga kali sehari.
Jika anak yang lebih besar sedang berolahraga atau sedang mengalami lonjakan pertumbuhan, maka mereka harus makan camilan dua kali sehari. Lantas, bagaimana sebaiknya memilih camilan yang sehat untuk anak? Berikut pemaparannya seperti yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Beberapa Tips Memilih Camilan yang Sehat untuk Anak

Ilustrasi camilan sehat untuk anak. Foto: Shutter Stock
Menurut IDAI, anak harus diberikan camilan yang bergizi, artinya yang mengandung karbohidrat, protein, lemak secara seimbang namun dengan porsi lebih kecil dibandingkan makanan utama. Contoh camilan tersebut misalnya bubur kacang hijau, sandwich keju, roti selai kacang, puding susu, lemper, risoles, pastel, dan makaroni panggang.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Anda juga dapat memberikan camilan dalam porsi-porsi kecil dengan tampilan yang menarik, agar anak tertarik untuk menyantapnya dan tidak membeli snack kemasan. Jika memang akan membelikan snack kemasan, lebih baik cermati komposisi bahan dan juga kandungan gulanya.
Moms, pastikan bahwa camilan yang Anda sajikan telah aman, yakni bebas dari bahan tambahan pangan atau BTP yang berbahaya. BTP yang dilarang oleh BPOM adalah asam borat, asam salisilat, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, dan formalin.
Pewarna tekstil seperti Rhodamin B juga sering ditemukan pada kerupuk dan jajanan anak. Mengonsumsi makanan yang mengandung formalin atau rhodamin dapat menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh dan kanker.
Ilustrasi camilan sehat untuk anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pastikan bahwa camilan yang Anda olah telah dilakukan secara higienis. Seperti peralatan masaknya yang bersih, dan juga bahan makanannya telah dicuci dengan benar.
Selain itu, Anda juga harus menyajikan camilan dengan higienis. Jadi jangan lupa untuk cuci tangan sebelum menyajikannya kepada anak. Dengan demikian, lebih baik buat camilan sendiri di rumah, daripada anak membeli camilan di luar.
Ingat, jangan menyimpan makanan yang tidak bergizi di lemari atau kulkas. Ini supaya anak tidak dengan mudah melihat camilan-camilan tersebut. Sehingga simpan camilan yang tidak bergizi seperti keripik atau permen di tempat tersembunyi.
Untuk anak yang obesitas, camilan juga merupakan sarana mengontrol asupan kalori sambil tetap mempertahankan rasa kenyang. Jadi, lebih baik berikan camilan berupa buah potong, bukan jus buah. Bila anak minum susu, berikan susu rendah lemak atau tanpa lemak untuk anak usia di atas 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Biasakan hanya minum air putih. Hindari kebiasaan minum minuman manis seperti teh manis, teh botol, susu kental manis, minuman berperisa, jus buah yang ditambah gula, dan minuman bersoda, Moms.