Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis susu yang bisa dengan mudah ditemui di pasar, minimarket hingga supermarket. Salah satunya susu bubuk .
ADVERTISEMENT
Dibandingkan susu segar atau susu UHT misalnya, susu bubuk memiliki waktu kedaluwarsa dari susu bubuk memang lebih lama. Ya Moms, umumnya susu bubuk bisa bertahan hingga dua tahun sebelum bungkus susu dibuka. Susu bubuk juga praktis karena tidak perlu disimpan di kulkas dan mudah dibawa ke mana-mana.
Tapi sebelum membeli susu bubuk untuk si kecil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua. Apa saja?
Tips Sebelum Membeli Susu Bubuk untuk Anak
1. Konsultasikan dulu dengan dokter
Temui dokter sebelum memberi susu bubuk pada bayi. Perlu diketahui WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan bayi diberi ASI dan hanya ASI sejak lahir hingga usia 6 bulan.
Mengutip laman resmi IDAI, produk pengganti ASI seperti susu bubuk atau susu formula dapat diberikan bila dokter menemukan adanya kondisi medis pada bayi maupun bayi yang menyebabkan bayi tidak diberi ASI.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi dokter juga diperlukan untuk memilih jenis susu yang tepat untuk bayi atau anak. Ini penting, terutama bila anak memiliki alergi atau intoleransi.
2. Pilih susu sesuai usia anak
Pastikan memilih susu bubuk yang sesuai dengan usia anak. Ini penting untuk memastikan kebutuhan gizi anak sesuai usianya terpenuhi.
“Susu formula untuk bayi, ya harus diminumnya oleh bayi. Tidak boleh diminum sama kakaknya. Jadi ya sebaiknya harus diikutin. Paling enggak kalau anak usia 0-6 bulan, 7-12 bulan ya. Kalau sudah lebih dari satu tahun masih bisa untuk tidak jadi masalah. Kan banyak yang harus dipertimbangkan kalau untuk usia 0-6 bulan dan 6-12 bulan, kadar konsentrasinya, kadar natrium dan sebagainya,” ujar dr. Galih Linggar Astu SpA dari Brawijaya Hospital, Depok, saat diwawancarai kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Galih, ketika orang tua tidak mematuhi aturan atau rekomendasi umur yang tertera pada label susu formula, maka bisa berdampak pada kondisi kesehatan si kecil.
3. Periksa kandungan susu bubuk
Meski sama-sama susu, kandungan gizi yang ada di setiap produk atau merek bisa berbeda, Moms. Agar tidak bingung, tanya lebih dulu pada dokter, kandungan gizi apa saja yang diperlukan si kecil lalu cocokkan dengan susu yang hendak dibeli.
Periksa juga kandungan gula dalam susu. Lebih baik, pilih susu bubuk yang rendah gula untuk menghindari risiko obesitas pada anak. Kandungan gula yang terlalu tinggi juga akan membuat ginjal si kecil bekerja lebih keras. Kasihan, kan?
4. Sebaiknya pilih yang rasanya plain
ADVERTISEMENT
Tak ada salahnya untuk mempertimbangkan rasa dalam memilih susu bubuk untuk anak. Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Arifianto, SpA, sebaiknya pilih susu bubuk yang plain untuk anak.
"Makin plain rasanya, makin mengurangi risiko mudah kenyang akibat susu, sehingga diharapkan makan tetap mau," jelas dr. Apin--sapaan akrabnya, saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
5. Cek tanggal kedaluwarsa
Pastikan memeriksa tanggal kedaluwarsa yang tertera di luar kemasan. Ya Moms, pastikan produk yang dibeli masih jauh tanggal kedaluwarsanya.Cek juga kemasan luar produk dan pastikan tidak ada yang rusak. Sebab, kemasan yang sudah rusak dapat memengaruhi kualitas susu bubuk.