Tips Siapkan Dana Pendidikan untuk Anak

8 April 2019 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi biaya sekolah anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biaya sekolah anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tiap orang tua tentu ingin memberikan akses pendidikan dengan kualitas terbaik untuk anak. Bahkan tak jarang orang tua berharap anaknya mengenyam pendidikan lebih baik daripada dirinya.
ADVERTISEMENT
Namun, yang harus Anda pahami, biaya pendidikan selalu naik dari tahun ke tahun. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata kenaikan biaya pendidikan mencapai 10-15 persen per tahun. Kenaikannya bahkan lebih tinggi daripada inflasi, yang pada 2018 tercatat sekitar 3,13 persen.
Oleh karena itu penting menyiapkan dana pendidikan dalam bentuk investasi. Tujuannya agar dana yang dikumpulkan tidak tergerus nilainya oleh inflasi. Menurut Eko Indarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting, investasi untuk pendidikan anak sebaiknya lebih banyak daripada untuk tujuan lain.
“Investasi untuk anak pasti paling tinggi, bahkan lebih besar daripada nabung untuk rumah atau mobil. Karena pendidikan untuk anak itu suatu kebutuhan yang tak tergantikan,” papar Eko saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Berikut tips menyiapkan dana pendidikan untuk anak:
1. Siapkan Sedini Mungkin
Ilustrasi biaya sekolah anak. Foto: Shutter Stock
Jangan terlalu konsumtif untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, sehingga bisa menunda persiapan dana pendidikan. Berinvestasi untuk pendidikan anak sebaiknya dimulai sedini mungkin, tak perlu menunggu hingga anak lahir.
“Orang belum menikah juga bisa siapkan dana pendidikan untuk anak. Sudah punya modal kan lebih baik. Kapan punya anak itu enggak masalah. Enggak harus nunggu anaknya lahir,” tambah Eko.
2. Minimal 10 Persen dari Penghasilan
Ilustrasi biaya sekolah anak. Foto: Shutter Stock
Mungkin Anda dan pasangan masih bingung menentukan jumlah uang yang disisihkan untuk dana pendidikan. Menurut Eko, setiap orang sebaiknya menyisihkan minimal 10 persen dari penghasilan untuk investasi. Baik itu untuk dana pendidikan atau uang sekolah anak, pensiun maupun rumah masa depan.
ADVERTISEMENT
“Semakin banyak tujuannya, makin banyak dana yang seharusnya disisihkan untuk investasi,”’ tutup Eko.
3. Batasi Pengeluaran Konsumtif
Ilustrasi Kartu Kredit Foto: Shutterstock
Agar sebagian penghasilan rutin dialokasikan untuk investasi dana pendidikan, Anda harus siap membatasi pengeluaran konsumtif.
Bagi penghasilan ke dalam beberapa pos berdasarkan prioritas. Jika ada utang, tentu harus didahulukan. Belanja konsumtif sebaiknya tidak lebih dari 10 persen dari penghasilan agar tidak mengganggu pos investasi dan operasional.
“Dari penghasilan kan ada prioritas. Misalnya ada utang, ya 30 persen dari penghasilan untuk bayar utang. Lalu untuk investasi minimal 10 persen, untuk proteksi atau asuransi 10 persen. Sisanya baru untuk biaya operasional,” tutup Eko.