Tips Sukses Memompa ASI saat Kembali Bekerja di Kantor

11 Oktober 2022 8:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips Sukses Memompa ASI saat Kembali Bekerja di Kantor. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tips Sukses Memompa ASI saat Kembali Bekerja di Kantor. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menjelang cuti melahirkan habis, ada berbagai persiapan yang harus dilakukan para ibu yang tengah menyusui bayinya. Ya, meski harus kembali bekerja di kantor, Anda masih bisa memberikan ASI eksklusif kepada si kecil hingga usianya enam bulan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, pemerintah sudah mengeluarkan aturan bahwa tempat kerja harus mendukung program ASI eksklusif pada pekerja wanitanya. Hal ini tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Dalam Pasal 33 tercantum tempat kerja wajib memberikan kesempatan kepada ibu bekerja untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi, atau memerah ASI selama waktu kerjanya. Bahkan, bila tempat kerja dan/atau penyelenggara tempat sarana umum tidak melaksanakan ketentuan tersebut, maka siap-siap diberikan sanksi, lho!
Ternyata, tidak disediakan fasilitas memompa ASI atau kesempatan memberikan ASI eksklusif yang layak juga dapat berpengaruh pada tingkat keberhasilan menyusui. Menurut dokter anak sekaligus konselor laktasi dr. Fransiska Farah, Sp.A. M.Kes, sudah semestinya perkantoran bisa menyediakan tempat yang layak untuk memfasilitasi pekerja perempuannya memompa ASI.
ADVERTISEMENT
"Idealnya, memang ruang menyusui tenang, nyaman, tertutup. Ada kulkasnya, ada tempat cuci tangan, tempat sampah. Bangkunya juga pas untuk ibu saat memerah, enggak bongkok. Karena posisi-posisi enggak enak, enggak comfort, bikin ASI-nya jadi enggak lancar," ucap dr. Fransiska dalam acara Mothercare Soirée di Hotel Novotel Cikini beberapa waktu lalu.
Ilustrasi memompa ASI. Foto: best time photos/Shutterstock
Nah, biar memompa ASI bisa lebih lancar, para ibu perlu melakukan persiapan khusus sebagai ganti tidak bisa menyusui langsung karena harus bekerja. Salah satunya tidak ketinggalan membawa alat perah ASI ke kantor. Berikut adalah daftar perlengkapan pumping yang tidak boleh terlewatkan:
1. Botol atau kantong ASIP
2. Tas ASIP dan ice pack
3. Sabun/alkohol/tisu basah hingga tisu kering
4. Sabun cuci khusus untuk alat pumping
ADVERTISEMENT
5. Pompa ASI atau wadah besar untuk menampung ASI
6. Sumber listrik atau baterai/powerbank
7. Handuk kecil
8. Apron
9. Reminder (seperti alarm di HP untuk pumping)

Tantangan Menyusui pada Ibu Bekerja

Memang perlu diakui, ada saja tantangan yang dihadapi para ibu menyusui yang sudah mulai bekerja lagi. dr. Fransiska menyebut salah satu faktor ibu bekerja yang gagal menyusui karena waktu bekerja tidak fleksibel, sehingga kurang memungkinkan untuk memompa ASI sekali pun.
"Ternyata ibu bekerja yang gagal menyusui itu terutama pada pekerjaan yang non-manajerial, ibu-ibu yang kerjanya tidak fleksibel. Ibu-ibu dengan tingkat stres yang tinggi, tuntutan kerja yang tinggi begitu masuk lagi. Dan belum tahu juga teman-temannya support atau enggak," tutur dokter anak yang praktik di RS Pondok Indah ini.
ilustrasi ibu bekerja memerah ASI di kantor Foto: Shutterstock
Selain itu, menurut dr. Fransiska, ada sejumlah tantangan lain yang dihadapi ibu bekerja ketika masih fase menyusui bayi:
ADVERTISEMENT
1. Tak disediakan ruangan khusus memerah ASI,
2. Tidak ada tempat penyimpanan ASI yang sudah diperah, seperti kulkas atau freezer khusus ASI,
3. Harus menyisihkan waktu di sela-sela jam kerja,
4. Dukungan rekan kerja atau atasan,
5. Stres kerja,
6. Kurang waktu untuk diri sendiri (bekerja, makan makanan bergizi, cukup cairan, dan beristirahat),
7. Kelelahan,
8. Cadangan ASI yang menipis.
Maka dari itu, ia menyarankan, penting untuk mengkomunikasikan rutinitas memompa ASI kepada atasan dan rekan kerja, sehingga tidak mengganggu pekerjaan di kantor. Jangan lupa juga untuk memasang pengingat agar tidak melewatkan proses memompa ASI, sehingga asupan nutrisi bayi tetap terpenuhi meski tidak bisa menyusui secara langsung.