Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Saat bayi demam, orang tua biasanya langsung merasa khawatir. Padahal demam adalah kondisi yang normal terjadi dan merupakan bentuk reaksi terhadap sesuatu yang sedang terjadi di dalam tubuh. Misalnya saja, si kecil baru saja imunisasi, tumbuh gigi, trauma karena habis terjatuh, atau bisa juga karena ia sedang mengalami gejala flu.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, selama tidak mengganggu nafsu makan dan pola tidurnya, Anda tak perlu panik bila anak demam . Sebab, demam bisa Anda atasi sendiri di rumah bahkan tanpa obat. Bagaimana caranya?
Lakukan Skin to Skin Contact bila Bayi Demam
Moms, coba lakukan apa yang disebut dengan skin-to-skin contact. Ya, lakukan kontak kulit ke kulit antara Anda atau suami dengan bayi. Anda bisa mendekap si kecil sambil menggendongnya, atau meletakkan bayi pada bagian dada depan sambil berbaring.
Gunakan pakaian dengan bukaan bagian depan dada. Persiapkan bayi yang telanjang dada dan hanya menggunakan popok, lalu tempelkan tubuh bayi pada dada Anda. Kulit bertemu dengan kulit, Moms.
Manfaat Skin to Skin Contact
Teknik skin to skin contact dapat menurunkan demam pada bayi, karena permukaan kulit orang tua akan menyerap suhu panas si kecil. Orang tua juga tidak perlu takut tertular demamnya, sebab tubuh orang tua yang lebih luas. Sehingga suhu panas tubuh bayi akan dialirkan ke seluruh bagian tubuh Anda.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kontak kulit ke kulit ini juga bisa menenangkan anak yang rewel, karena dapat memberikan efek menenangkan dan nyaman.
Meski begitu, skin to skin contact pada bayi tak selamanya berhasil meredakan demamnya. Selalu waspadai gejala kapan si kecil butuh dibawa ke dokter, Moms.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang demam harus dibawa ke dokter apabila usianya kurang dari 3 bulan, demam lebih dari 3 hari, suhunya di atas 39 derajat celsius, disertai kejang atau ruam.