news-card-video
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Tongue Tie pada Bayi, Apakah Harus Dipotong?

21 Maret 2025 12:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bayi dengan Tongue Tie. Foto: Ululmusy/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi dengan Tongue Tie. Foto: Ululmusy/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tongue tie merupakan kondisi umum yang banyak dialami bayi. Tongue tie atau Ankiloglosia merupakan kondisi ketika jaringan ikat yang menghubungkan lidah ke dasar mulut lebih pendek atau lebih ketat dari normal.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah bayi dengan tongue tie harus dioperasi atau diinsisi?
Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A, Subsp.Neo(K), mengatakan, kondisi ini sering kali membuat orang tua untuk panik karena berat badan bayi tidak kunung bertambah. Ya Moms, tongue tie dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan karena menyulitkan bayi ketika mengonsumsi ASI.
Sementara untuk anak yang lebih besar, tongue tie dapat menyebabkan kesulitan berbicara atau melafalkan huruf-huruf tertentu, serta dapat menimbulkan masalah kualitas hidup lainnya yang berkaitan dengan gerakan lidah.
Tongue tie pada bayi. Foto: Shutterstock

Lantas Apakah Tongue Tie pada Bayi Harus Dipotong?

Apabila dalam kasus tongue tie tidak sampai mengganggu proses menyusui antara anak dan ibu, maka tidak perlu melakukan tindakan pemotongan atau insisi.
ADVERTISEMENT
"Jadi misal bayi kesulitan menyusu, belum tentu juga karena tongue tie. Kalau pun benar, bisa mulai dari perbaiki posisi menyusuinya, bagaimana perlekatannya apakah sudah betul. Kemudian dilihat juga apakah berat badan anak selama periode menyusui awal itu naik seberapa banyak," ucap dr. Naomi dalam Media Briefing daring IDAI, Selasa (18/3).
Anak-anak dengan tongue tie dapat mengalami kesulitan dalam artikulasi bicara atau kesulitan mengucapkan huruf T-D-S-L-R. Kendati demikian, orang tua diimbau agar tidak mendiagnosis kondisi anak atau pun melakukan insisi tongue tie anak sendiri.
Ilustrasi ibu membacakan buku ke bayi. Foto: Selfmade studio/Shutterstock
"Karena jika diinsisi tidak sesuai indikasi justru bisa menyebabkan masalah lain, misalnya perdarahan, infeksi, atau timbul bekas luka yang mengganggu di tempat insisi-nya, yang ke depannya dikhawatirkan malah akan lebih mengganggu si bayi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Apabila merasa si kecil memiliki tongue tie, orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter laktasi. Konsultasi ini untuk mengetahui langkah apa yang bisa Anda ambil untuk mengatasi masalah yang timbul imbas tongue tie.
"Karena tidak semua tongue tie harus diinsisi. Kalau dia memang tidak ada masalah ya tidak usah diapa-apakan," tegas dr. Naomi.