Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Transplantasi Rahim Pertama di Korsel Sukses, Ada Peran Drakor Hospital Playlist
23 November 2023 13:36 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
"Saya juga ingin hamil ."
Hal ini diungkapkan oleh seorang wanita di Korea Selatan yang terlahir tanpa rahim . Dan tahun ini, keinginannya pun terwujud.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, tim bedah Samsung Seoul Hospital sukses melakukan transplantasi rahim pada seorang wanita berusia 35 tahun yang lahir tanpa rahim. Dikutip dari laman Naver, wanita yang tidak disebutkan namanya itu diketahui mengalami sindrom MRKH (Mayer-Rokitansky- Kuster-Hauser).
Kondisi langka ini telah mempengaruhi setidaknya satu dari 5.000 wanita, yang ditandai dengan rahim yang kurang berkembang atau bahkan tidak ada sama sekali.
Pada kebanyakan kasus, perempuan yang mengalaminya tidak mengalami menstruasi saat usia remaja. Sehingga, baru terdeteksi saat mereka memeriksakan diri ke rumah sakit.
Nah Moms, pasien MRKH itu pertama kali datang ke Samsung Seoul Hospital pada tahun 2021. Pasien ini telah menikah dan mengungkapkan keinginannya untuk hamil.
Sebenarnya, saat itu tim transplantasi rahim sudah mempersiapkan penelitian untuk transplantasi rahim selama satu tahun sebelumnya. Namun, karena kasus ini adalah yang pertama di Korea, tim medis yang terdiri dari berbagai bidang keahlian ini masih merasa asing untuk melakukannya.
Namun, karena keinginan pasien kuat, proses transplantasi juga diperkuat dengan antusiasme tim transplantasi rahim. Termasuk mempercepat legitimasi prosedur transplantasi oleh Dewan Peninjau Institusional. Tim media juga meneliti berbagai makalah dan kasus yang terjadi di negara lain pada masing-masing spesialisasi, termasuk strategi kelangsungan organ transplantasi, kehamilan, dan persalinan.
ADVERTISEMENT
Yang sempat jadi kendala juga adalah persoalan keuangan. Sebab, karena ini bakal menjadi operasi transplantasi rahim pertama di Korsel, diperkirakan biayanya akan sangat mahal.
Untungnya, banyak sponsor baik secara individu dan donatur yayasan yang ikut menyumbang dalam penelitian medis kali ini. Salah satunya tim produksi drama tvN Hospital Playlist yang turut membantu pendanaannya.
"Sumbangan yang dilakukan oleh tim produksi Hospital Playlist terjadi karena mereka dekat dengan Profesor Soo-young dari Departemen Obstetri dan Ginekologi. Profesor itu adalah penasihat produksi dan juga sosok yang menginspirasi tokoh Profesor Chae Song-hwa," kata seorang pejabat Samsung Seoul Hospital.
Profesor Soo-young juga diketahui ikut tergabung dalam tim yang melakukan operasi transplantasi rahim tersebut lho, Moms! Selain itu, mereka juga mendapatkan dukungan dari sponsor lainnya karena rasa keibuan pasien, serta semangat para staf medis dalam pengembangan medis di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Tindakan Bedah Transplantasi Rahim Pertama di Korea Selatan
Awalnya, transplantasi rahim sudah sempat dilakukan pada Juli 2022. Namun, pada upaya pertamanya, di mana rahim dari donor hidup ditransplantasikan ke pasien tidak membuahkan hasil. Dua minggu setelah ditransplantasikan, aliran darah di arteri dan vena pasien justru memburuk.
Kemudian pada Januari 2023, sekitar enam bulan sejak kegagalan transplantasi pertama, tim medis mencoba melakukan transplantasi lagi. Kali ini donor rahim berasal dari seorang wanita berusia 40 tahunan yang mati otak, dan punya golongan darah yang tepat dengan pasien yang akan mendapatkan transplantasi.
Tim multidisiplin Samsung Seoul pun telah melakukan tindakan bedah pada Januari 2023. Tim medis menggunakan rahim dari donor pasien mati otak yang telah meninggal dunia tersebut. Mereka juga mengambil pelajaran dari transplantasi pertama yang sempat gagal, agar hasilnya kali ini dapat berhasil.
ADVERTISEMENT
Dan hasilnya sukses, Moms! Pihak rumah sakit mengabarkan bahwa pasien untuk pertama kalinya mengalami menstruasi dalam hidupnya, atau sekitar 29 hari setelah transplantasi. Hal ini berarti rahim sudah menempel pada tubuh pasien dengan tepat.
Bahkan, saat ini pasien tersebut juga sudah mengalami siklus menstruasi secara teratur. Tidak ada tanda-tanda penolakan pada biopsi yang dilakukan pada minggu ke-2, ke-4, ke-6, lalu pada bulan keempat dan keenam setelah transplantasi..
Dengan hasil baik tersebut, pasien itu pun mulai bersiap untuk program hamil yang menjadi tujuan utama dalam operasi ini. Ada profesor kebidanan dan ginekologi dari tim transplantasi rahim, Dong-yoon Lee dan Seong Kim, yang mengumpulkan sel telur dari indung telur pasien sebelum operasi dilakukan, untuk kemudian menanamkan embrio yang telah dibuahi sperma sang suami ke dalam rahim yang telah ditransplantasikan.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus pasien yang memenuhi syarat untuk transplantasi rahim, karena akhirnya ovarium 'berfungsi', embrio yang dibuahi dengan sel telur dan sperma nantinya akan dibesarkan pada rahim yang telah ditransplantasi.
"Karena ini adalah transplantasi rahim pertama di Korea, kami sangat berhati-hati sepanjang seluruh prosesnya dengan pola pikir untuk menciptakan 'harapan baru' untuk pasien. Sehingga, memungkinkan pasien untuk mengambil 'langkah pertama' untuk menyambut bayi yang diharapkan," kata Profesor Bedah Transplantasi, Profesor Jae-beom.
Transplantasi Rahim yang Pernah Berhasil
Transplantasi rahim sebenarnya jarang dilakukan, Moms. Transplantasi ini pertama kali dicoba di Arab Saudi pada tahun 2020, dilaporkan rahim pasien yang ditransplantasikan akhirnya diangkat karena tubuhnya mengalami penolakan 100 hari setelah transplantasi.
Jumlah transplantasi yang berhasil semakin banyak tiap tahunnya. University Baylor Hospital di Amerika Serikat melaporkan dalam makalahnya tahun 2021, bahwa transplantasi rahim telah dicoba pada 20 orang selama tahun 2016-2019. Dan 14 orang di antaranya akhirnya berhasil hamil dan melahirkan. Sementara yang berlangsung di Samsung Seoul Hospital adalah upaya transplantasi ulang pertama di dunia.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan ini menjadi batu loncatan untuk mempersiapkan transplantasi rahim pasien selanjutnya. Diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi pasien yang mengalami masalah kesehatan dan kesuburan, padahal mereka sangat ingin punya anak.
Sehingga, transplantasi rahim saat ini menjadi salah satu solusi bagi perempuan yang tidak bisa hamil karena masalah kesuburan. Sebab, melahirkan melalui ibu pengganti saat ini tidak diakui oleh hukum Korea Selatan.