Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Musim durian tiba! Bagi Anda pecinta durian, momen ini tentu sudah sangat dinanti-nanti.
ADVERTISEMENT
Ya, aat musim durian tiba, tak sedikit orang yang bergembira menyambutnya. Si hijau berduri yang sering disebut Raja Buah-buahan di Asia Tenggara ini memang banyak dicintai karena rasa, tekstur dan baunya yang istimewa.
Tidak hanya dijual di pasar atau penjual pinggir jalan, saat ini kita juga dapat dengan mudah menemui durian hadir di mal, supermarket terkenal, hingga restoran mewah dan hotel berbintang di berbagai kota besar di Indonesia.
Makan durian bersama, sering dijadikan acara spesial saat berkumpul dengan teman, pasangan bahkan keluarga besar. Tapi bolehkah anak Anda ikut makan durian?
Moms, Anda harus tahu bahwa durian tidak cocok untuk bayi karena kandungan gulanya yang tinggi. Ya, bayi memang tidak disarankan mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi. Mengkonsumsi makanan-makanan seperti ini lebih berbahaya bagi bayi dan balita daripada orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Kenapa? Kebutuhan gula dan garam pada bayi kurang dari 1 gram per hari. Sementara di dalam ASI ataupun susu formula, sudah terdapat setidaknya 0.4 gram kandungan sodium yang sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Perhitungan kebutuhan ini juga disesuaikan dengan kemampuan kerja ginjal bayi.
Bila diberi makanan dengan kadar gula atau garam yang melebihi kebutuhannya, ginjal bayi harus bekerja lebih keras dan hal ini bisa meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit ginjal di saat dewasa.
Namun jika si kecil sudah mencapai usia 1 tahun ke atas, ia boleh saja Anda biarkan mencicipi durian. Tapi sekali lagi karena kandungan gula durian yang tinggi, Anda tetap harus membatasi jumlahnya dan jangan berlebihan.
ADVERTISEMENT