Umur Berapa Balita Mulai Berlari, Melompat, hingga Memanjat? Ini Penjelasannya!

23 Februari 2023 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita belajar menendang. Foto: Waridsara_HappyChildren/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita belajar menendang. Foto: Waridsara_HappyChildren/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak balita Anda sudah bisa berjalan, Moms? Nah, siap-siap nih karena si kecil akan mulai mengembangkan kemampuan-kemampuan fisik lainnya dalam waktu cepat.
ADVERTISEMENT
Kemampuan ini bisa disebut juga keterampilan motorik kasar, atau keterampilan yang menggunakan otot-otot besar tubuhnya untuk melakukan berbagai aktivitas. Keterampilan motorik kasar ini sebenarnya sudah terlihat saat bayi bisa duduk tanpa bantuan, atau melempar dan menendang bola.
Lantas, kapan sih balita akan semakin mengembangkan keterampilan motorik kasar lainnya setelah sudah bisa berjalan?
Ilustrasi anak balita berlari. Foto: Shutter Stock
1. Berlari
Dilansir What to Expect, antara usia 18-24 bulan, balita akan mulai belajar menambah kecepatan dari berjalan menjadi berlari. Meski begitu, tetap waspada karena si kecil bisa terjatuh, ya! Kemampuan berlarinya akan semakin baik dan stabil saat usianya tiga tahun.
Anda juga bisa lho melakukan beberapa aktivitas untuk menambah kecepatan dan kestabilan tubuh saat berlari, seperti:
- Menambah kecepatan saat bermain mainan dorong, sehingga anak akan termotivasi dan percaya diri untuk terus mendorongnya.
ADVERTISEMENT
- Aktif bermain bersama permainan yang mendorongnya berlari, seperti petak umpet.
- Jalan-jalan di luar rumah, dengan mengajaknya berjalan di atas rumput atau berusaha mengejar kupu-kupu yang terbang.
2. Melompat
Saat berusia dua tahun, jangan kaget bila Anda mulai melihat anak balita melompat-lompat di tempat sambil mengikuti irama lagu atau bermain di atas tanah. Kemudian di usia tiga tahun, balita Anda akan semakin percaya diri untuk melompat lebih tinggi ke udara, melompat dari sedikit ketinggian seperti batu, dan melompat ke depan.
Beberapa aktivitas yang dapat membantunya seperti mengajak balita melompat bersama, melompat dari posisi jongkok lalu mengangkat lengannya seperti katak, dan saat sudah lebih besar bisa mengajaknya melompati anak tangga. Cara-cara ini bisa membantunya belajar keseimbangan.
Ilustrasi balita belajar melompat. Foto: fizkes/Shutterstock
3. Menendang
ADVERTISEMENT
Bukan langsung bisa menendang seperti pemain bola, ya. Tetapi balita mampu mengkoordinasikan tangan dan mata saat menendang bola. Kemampuan ini cenderung sudah terlihat saat usianya 18-24 bulan saat mulai tertarik menendang bola. Dan ketika dia sudah memahami sebab akibat, bukan tak mungkin ia akan bisa bermain seperti pemain sepak bola! Misalnya, bila anak berusaha menendang bola ke gawang, maka bola tersebut akan masuk lalu disebut gol.
4. Memanjat
Di sisi lain, saat sudah bisa berjalan, si kecil juga bisa lebih tertantang dengan hal baru seperti menjelajahi ketinggian. Pada usia 12 bulan, balita sebenarnya sudah mulai penasaran untuk menaiki tangga. Dan saat usianya lebih besar seperti dua tahun, sebagian besar balita sudah dapat memanjat dan turun dari furnitur tanpa bantuan.
ADVERTISEMENT
Bila ingin anak lebih aman melakukan aktivitas memanjat, Anda bisa menyediakan bangku pijakan yang kokoh, bermain di taman yang lebih leluasa untuk memanjat, dan jangan lupa berikan contoh agar si kecil bisa memanjat dengan baik dan seimbang.
Ingat ya, Moms, perkembangan setiap anak berbeda-beda. Jadi, ada balita yang lebih cepat menunjukkan keahlian-keahlian di atas, maupun sedikit lebih lambat. Tetapi bila Anda khawatir karena balita tidak kunjung bisa melompat, menendang, hingga memanjat saat melewati batas usia amannya, maka cobalah untuk konsultasikan ke dokter, ya!