Unik! Bayi di Bekasi Ini Diberi Nama Google

25 Juni 2019 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andi Cahya Saputra (31) bersama anaknya, bayi Google dan kakaknya, Kinanti Jelitha di kediamannya di Gang Jereng, Rawalumbu Bojong, Rawalumbu, Bekasi. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Andi Cahya Saputra (31) bersama anaknya, bayi Google dan kakaknya, Kinanti Jelitha di kediamannya di Gang Jereng, Rawalumbu Bojong, Rawalumbu, Bekasi. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang bayi yang tinggal di Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, mendadak viral di media sosial. Alasannya, karena sang ayah memberinya nama yang cenderung tidak biasa.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bayi berjenis kelamin laki-laki itu diberi nama yang identik dengan sebuah mesin pencari terpoluler di dunia, yakni Google.
Google merupakan anak kedua pasangan Andi Cahya Saputra (31) dan Ella Karina (27). Ditemui di kediamannya, Andi bercerita mengenai asal muasal sang buah hati diberi nama Google.
"Namanya Google saja. G-o-o-g-l-e tok, satu kata," ujar Andi saat berbincang dengan kumparan, Senin (24/6).
Andi Cahya Saputra (31) bersama anaknya, bayi Google di kediamannya di Gang Jereng, Rawalumbu Bojong, Rawalumbu, Bekasi. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Menurut lelaki asal Solo itu, ide memberi nama Google sudah terlintas sejak sang istri hamil 7 bulan. Kala itu, Andi sudah menyiapkan sejumlah nama. Uniknya, Google bukan satu-satunya nama berlatar teknologi yang ia siapkan.
"Ada Microsoft, Iphone, Ios, Windows dan lain-lain. Dari religi, itu ya kita ada nama-nama nabi, dari segi nama umum ada nama Albar Dirgantara Putra," kata Andi.
ADVERTISEMENT
Hingga menjelang waktu kelahiran sang buah hati, Andi mengaku, nama yang menguat adalah Albar Dirgantara Putra. Namun, nama itu tak juga membuat hatinya lega.
"Pas sudah lahir, hati saya enggak cocok Albar Dirgantara Putra. Akhirnya saya ambil lagi, dari (segi) teknologi itu," ucap Andi.
Bayi Google bersama sang nenek di depan rumahnya. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Andi bercerita, nama Google ia berikan tidak lama setelah putranya lahir. Ketika itu, ia diminta oleh bidan untuk memberikan data-data pasien.
"Waktu lahir kan ,dia ada luka, jadi dari bidan dikasih surat rujukan. Nah, di situ pas diminta data-data pasien. Saya sempet bingung, saya jawab aja Google. Sempet berhenti mikir, pikiran berat, tapi hati cocok, akhirnya ikutin kata hati aja," cerita Andi.
Ia beralasan, Google dipilih lantaran manfaatnya yang sangat besar bagi manusia. Selain itu, menurutnya, saat ini adalah era teknologi yang punya penting di kehidupan manusia.
Andi Cahya Saputra (31) bersama anaknya, bayi Google dan kakaknya, Kinanti Jelitha di kediamannya di Gang Jereng, Rawalumbu Bojong, Rawalumbu, Bekasi. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Meski begitu, Andi tak menampik orang-orang terdekatnya keberatan dengan keputusannya memberi nama Google untuk sang anak.
ADVERTISEMENT
"Istri saya sendiri enggak cocok, saya belajar meyakinkan dari istri sendiri dulu kan. Saat ditanya temen-temennya, istri enggak pernah jawab, anaknya nama siapa? Enggak pernah jawab Google gitu. Tiga bulan pertama enggak pernah. Ya (jawab) namanya baby boy, begitu-begitu," kisah Andi.
Andi paham alasan istrinya tak menerima. Keduanya bahkan sempat selisih pendapat, hingga akhirnya sang istri tidak mempersoalkan masalah nama anaknya lagi.
"Istri saya pas cekcok sama saya begitu. Kenapa enggak sekalian instagram, youtube, katanya. Saya bilang, Mi, Instagram itu apa, Instagram cuman medsos, Youtube cuma situs berbagi video aja," kata Andi.
"Kalau Google, semua orang, hampir 99 persen pasti mengenal, pasti pakai, saya gituin. Mau bikin apa pasti pakai Google, dia juga banyak membantu orang, orang nyasar tanya (ke) Google," imbuhnya.
Bayi Google bersama sang nenek di depan rumahnya. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Pertentangan tak hanya datang dari sang istri, namun juga dari ayahnya alias kakek sang anak. Beliau, kata Andi, awalnya menolak cucunya diberi nama yang nyeleneh.
ADVERTISEMENT
"Bapak saya kalau kasih nama kan, bagus bagus. Nama saya Andi Cahya Saputra, adik saya Erlan Effendi, keren-kerenlah. Tiba-tiba saya kasih nama anak, yang nomor dua ini Google, tok," tutur Andi.
"Setelah akte jadi, kan prosesnya beberapa minggu ya. Akte udah jadi, sampai di bulan 4 (April) kemarin itu bapak ketemu sama saya. (Bapak bilang) Itu nama anakmu kamu tambahin biar kalau urus apa-apa gampang. (Saya jawab) Pak, saya minta doanya aja, supaya anak saya sehat terus," kisah Andi.
Ia tetap pada pendiriannya untuk tidak memberikan nama tambahan di depan ataupun belakang Google. Andi beralasan, penambahan nama bisa merubah makna dari nama pemberiannya tersebut.
"Saya bilang, Pak, ini Google secara makna bagus. Makanya kasih nama Google, harapan kita kan, bisa seperti Google bisa banyak membantu orang, bermanfaat," terang laki-laki asal Solo itu.
Kakak Google, Kinanti Jelitha menunjukkan Akta kelahiran dan kartu keluarga Bayi Google. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Andi akhirnya bisa meyakinkan istri dan ayahnya, sehingga kini mereka sudah tidak mempermasalahkan nama itu lagi. Ia pun mengaku tidak menyangka bila nama sang anak akan menjadi viral di media sosial. Apalagi, nama anaknya baru ramai diperbincangkan enam bulan setelah lahir, tepatnya pada 30 November 2018.
ADVERTISEMENT
Lelaki asal Solo, Jawa Tengah, itu mengatakan, banyak komentar tak mengenakkan yang ia baca di media sosial. Selain dituding ingin viral, Andi dinilai juga sengaja menamai anaknya Google agar mendapat perhatian dari perusahaan raksasa asal AS tersebut.
"Kalau baca komentar di sosmed, itu ya ampun, sehina itu saya. Ada yang bilang biar dapat santunan, biar nanti direkrut Google segala macam, biar disekolahin sama Google. Ya kalau yang positif-positif saya amin-in. Saya sih, berpikirnya yang positif aja. Apalagi ini viralnya kan, setelah 6 bulan," tutur Andi.
Bayi Google bersama sang nenek di depan rumahnya. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Ia tak berharap banyak terkait respons dari pihak Google. Sejauh ini, kata dia, belum ada pihak Google yang menghubunginya.
"Enggak ada (yang menghubungi). Saya arahnya enggak ke sana (apresiasi dari Google). Kita termotivasi karena search engine-nya itu, (bisa) berguna bagi banyak orang. Kalau nanti ada apresiasi dari Google, ya itu dianggap bonus saja," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kini, di usia yang baru menginjak enam bulan, Andi hanya berharap si Google kecil bisa memberikan manfaat bagi banyak orang, tak ubahnya seperti Google si mesin pencari.