Uniknya Tradisi Dentuman Meriam dan Penabuh Beduk Ramadhan di Turki

Uniknya Tradisi Dentuman Meriam dan Penabuh Beduk Ramadhan di Turki Foto: Shutterstock

Ramadhan adalah bulan yang dinanti seluruh pemeluk agama Islam di berbagai belahan dunia. Di bulan ini, umat Muslim di lima benua sama-sama menjalani ibadah puasa.

Namun tradisi sebelum, selama dan setelah Ramadhan di setiap negara bisa berbeda-beda. Semua dipengaruhi kondisi geografis dan budaya setempat.

Keunikan tradisi Ramadhan di setiap negara sangat menarik untuk diketahui, lho. Termasuk untuk diceritakan pada anak. Misalnya saja tradisi menyambut Ramadhan di Turki!

Tabuhan Beduk Khas Turki di Waktu Sahur

Ramazan Davulcusu, Penabuh Beduk Khas Turki di Waktu Sahur. Foto: Shutterstock

Di Turki, waktu sahur untuk memulai puasa Ramadhan identik dengan suara tabuhan beduk dan teriakan Ramazan Davulcusu (dibaca: ra-ma-zan-da-wul-ju-su).

Ramazan Davulcusu adalah penabuh beduk Ramadhan yang bertugas berkeliling kampung untuk membangunkan orang-orang yang ingin sahur. Biasanya beduk yang menyerupai drum diselempangkan di badan Ramazan Davulcusu, lalu ditabuh dengan dua buah stik. Jadi agak berbeda dengan beduk yang biasa kita temui di Indonesia, Moms.

Dentuman Meriam Tanda Waktu Berbuka Puasa

Meriam Ramadhan yang jadi tradisi Turki sejak zaman Kesultanan Ustmaniyah Foto: Shutterstock

Lain lagi saat waktu berbuka puasa tiba. Bukan tabuhan beduk, suara dentuman meriam lah yang akan didengar mengiringi azan Maghrib.

Dentuman meriam sebagai tanda waktu berbuka puasa merupakan tradisi Turki sejak zaman Kesultanan Ustmaniyah, tepatnya pada zaman Sultan Mahmud II yang berkuasa pada tahun 1808 sampai kematiannya pada tahun 1839. Uniknya, tradisi ini ternyata diikuti mayoritas negara-negara Arab dan Islam. Misalnya di Mesir dan Libanon.