Untuk Apa Pengambilan Darah dari Tumit Bayi?

27 Januari 2018 12:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat bayi baru lahir dokter akan melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan pada bayi. Skrining pada bayi baru lahir dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan sejak awal kelahiran.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah Heels Prick Test (HPT). HPT adalah suatu teknik pengambilan darah melalui tumit bayi yang digunakan untuk memperoleh sampel darah kapiler untuk berbagai tes laboratorium. Pengambilan sampel darah ini tidak akan membahayakan bayi.
Setelah diambil, darah tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk diuji apakah bayi Anda memiliki kelainan bawaan lahir atau tidak. Hasil uji darah tersebut bisa positif atau negatif. Jika positif itu artinya bayi Anda mengalami kelainan, begitu pun sebaliknya.
Dikutip dari kidspot.co.nz, pengambilan sampel darah melalui tumit dapat mendeteksi 30 kelainan genetik yang dialami oleh bayi lahir. Namun, pada umumnya untuk mendeteksi 3 kelainan genetik yang paling umum terjadi. Apa saja?
ADVERTISEMENT
Gangguan Asam Amino
Gangguan ini disebabkan oleh enzim yang hilang, yang memecah protein. Kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami gangguan intelektual, masalah otot dan kejang. Gangguan ini dapat diatasi dengan diet modifikasi yang disarankan oleh dokter.
Cystic Fibrosis
Cystic fibrosis atau fibrosis kistik disebabkan oleh sekresi abnormal di tubuh, terutama di paru-paru dan pankreas. Fibrosis kistik dapat mengakibatkan gangguan pada pencernaan, fungsi pernapasan, infeksi hidung seperti polip dan sinusitis, kondisi tulang yang melemah, gangguan hati dan lain lain. Kelainan ini dapat diobati dengan mengonsumsi suplemen dan fisioterapi.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit fibrosis kistik adalah infeksi kronis, seperti bronkitis, pneumonia, dan sinusitis. Pneumotoraks, yaitu penimbunan udara pada rongga pleura. Bronkiektasis, yaitu kerusakan pada saluran pernapasan yang mengakibatkan penderita lebih sulit lagi untuk mengeluarkan dahak, serta gagal napas akibat kondisi paru-paru yang memburuk.
Ilustrasi bayi sakit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi sakit (Foto: Thinkstock)
Hipotiroid kongenital
ADVERTISEMENT
Dikutip dari idai.or.id, hipotiroid kongenital adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid. Hipotiroid Kongenital (HK) disebabkan oleh kelenjar tiroid yang tidak dapat menghasilkan hormon tiroid, serta kekurangan yodium pada ibu hamil. Kelainan ini dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan gangguan intelektual. Untuk mengobati kelainan ini, anak dapat mengonsumsi suplemen hormon tiroid.
Skrining hipotiroid kongenital paling baik dilakukan saat bayi berumur 48 hingga 72 jam atau sebelum bayi pulang bersama orang tua dari rumah sakit.
Bayi yang menderita HK, perlu segera diberi pengobatan dengan pengganti hormon tiroid yaitu berupa tablet tiroksin yang bisa digerus kemudiaan dicampur ASI atau air diberikan satu kali sehari. Khasiat obat sama seperti hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
ADVERTISEMENT
Tapi tak perlu khawatir, Moms, obat tiroksin mudah didapat dan mudah pemberiannya, bahkan harganya relatif terjangkau.