Usia Berapa Anak Bisa Jongkok?

10 Agustus 2021 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak balita jongkok. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak balita jongkok. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bisa melihat perkembangan anak memang jadi momen yang membahagiakan bagi orang tua. Mulai dari berguling, merangkak, kemudian berjalan menjadi momen penting dalam tahap tumbuh kembang anak. Ya Moms, sejak lancar berjalan, si kecil biasanya sudah dapat meraih benda apa saja yang ada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Namun terkadang, mereka masih sulit meraih benda yang berada lebih rendah darinya, karena belum bisa jongkok. Jongkok merupakan posisi di mana anak mampu menekuk lututnya untuk menggapai benda-benda di bawahnya.
Mengutip Parents, dokter anak di Rumah Sakit Anak Boston, Claire McCarthy, MD mengatakan bahwa jongkok merupakan salah satu keterampilan motorik anak yang perlu diperhatikan. Anak biasanya akan membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum kemudian menekuk lututnya untuk jongkok mengambil sesuatu.
“Ini berarti kekuatan kedua kaki anak sudah stabil, karena gerakan menuju posisi jongkok membutuhkan keseimbangan yang cukup besar,” kata Claire.
Lantas, kapan sebenarnya anak mulai bisa jongkok?

Usia Anak Mulai Bisa Jongkok

Ilustrasi anak jongkok. Foto: Shutter Stock
Menurut Claire, awalnya anak hanya akan membungkukan badannya untuk mengambil benda-benda di sekitarnya. Tapi, menginjak usia 12 bulan atau satu tahun mereka akan mencoba jongkok sambil menyeimbangkan kedua kakinya.
ADVERTISEMENT
Pada usia 18-20 bulan biasanya anak sudah bisa mengubah posisi dari berdiri ke jongkok, duduk, hingga berdiri lagi. Saat itulah anak sudah mampu menahan berat badannya sambil menyeimbangkan kedua kakinya dengan lebih baik.
“Beberapa balita cenderung menguasai teknik ini dalam waktu tiga bulan setelah lancar berjalan, tetapi orang tua tidak perlu mengajarkan bagaimana posisi jongkok, karena anak akan bereksplorasi dengan sendirinya,” jelas Claire.
Akan lebih baik membiarkan anak berlatih dengan sendirinya. Misalnya dengan meletakkan beberapa mainan di lantai, lalu minta anak untuk mengambil atau merapikannya. Ini akan membuat insting anak bekerja untuk mencari posisi agar mampu menggapai mainannya.
Anak mungkin akan terjatuh ke arah depan atau belakang saat mulai belajar jongkok. Hal ini wajar terjadi di awal karena si kecil belum mampu menyeimbangkan kedua kakinya sambil menahan berat badannya. Tapi seiring berjalannya waktu, kekuatan kaki anak akan bertambah sehingga dapat mencapai posisi jongkok yang benar.
ADVERTISEMENT
Menurut Claire, jongkok merupakan langkah besar untuk menuju kemandirian anak. Sebab, orang tua tidak perlu lagi mengambilkan mainan anak yang jauh dari jangkauan. Mereka sudah bisa melakukannya sendiri, bahkan tanpa meminta pertolongan orang tuanya.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis