Usia Berapa Anak Sebaiknya Masuk PAUD?

Ilustrasi anak-anak di PAUD Foto: Shutterstock

PAUD merupakan jenjang pendidikan pertama anak sebelum sekolah dasar. Umumnya, orang tua mendaftarkan anak ke PAUD agar si kecil belajar berbagai keterampilan yang akan mendukung pembelajarannya di sekolah dasar nanti.

Di PAUD mereka lebih banyak distimulasi dengan bermain sesuai usianya. Selain itu mereka juga belajar bersosialisasi agar lebih siap sekolah saat usianya sudah lebih besar.

Lantas, kapan sebaiknya anak masuk sekolah PAUD, ya?

Usia yang Tepat Mendaftarkan Anak ke PAUD

Ilustrasi Taman Kanak-kanak (TK) Foto: Thinkstock

Sama seperti yang dipikirkan orang tua, psikolog pendidikan anak di Rumah Dandelion, Agstried Elisabeth Piether, juga mengatakan tidak ada usia yang wajib bagi anak-anak untuk masuk sekolah terutama PAUD. Menurutnya, masuk PAUD menjadi perlu ketika anak sudah membutuhkan stimulasi yang sesuai usianya, namun tidak ada anggota keluarga di rumah yang selalu bisa memfasilitasi.

“Misalnya anaknya umur 2 tahun udah cerewet, wawasannya udah banyak, ngomong udah lancar, tapi kemudian kalau sehari-hari di rumah tidak ada orang dewasa yang bisa mendampingi untuk menstimulasi lebih, ya, sebaiknya disekolahin daripada di rumah aja,” ungkap Agstried saat ditemui kumparanMOM di Sekolah Rumah Dandelion, Selasa (6/11).

Jadi, jika ibu dan ayah bingung kapan untuk memulainya, lihat dulu kapan si kecil membutuhkan stimulasi tambahan dari lingkungan sekitar terutama di usia dini yang sudah tidak bisa dipenuhi saat di rumah. Namun, rata-rata anak memasuki PAUD memang di usia 3 tahun, Moms.

Sejumlah pelajar taman kanak-kanak RA Muslimat NU Masyithoh 09 Pringlangu mempraktekkan cara membuat makanan sarapan di Pekalongan, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

“Usia yang ideal itu 3 tahun karena mereka sudah mulai kenal dirinya sendiri, menyebut namanya siapa, tahu keluarganya yang mana, jadi ketika di kelas mereka paham ada orang lain yang berbeda darinya,” lanjut Agstried.

Di usia 3 tahun, anak-anak juga mulai mengerti bahwa lingkungan sosialnya bukan hanya di rumah. Artinya, mereka paham keberadaan tetangga atau teman bisa menjadi sumber informasi lain baginya. Inilah mengapa si kecil lebih cocok disekolahkan di usia tersebut. Selain itu, beberapa anak juga sudah lulus toilet training, jadi mereka bisa memberitahu guru soal kebutuhannya misalnya untuk ke toilet saat di sekolah.

“Penelitian juga bilang anak-anak usia dini yang ikut kegiatan terstruktur dari kecil seperti sekolah itu biasanya punya adaptasi yang lebih baik ketika masuk SD, karena mereka sudah terbiasa dengan lingkungan terstruktur, instruksi, dan lainnya,” pungkas Agstried.