Usia Berapa Bayi Bisa Mendengar dengan Jelas?

18 Juni 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi telinga bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi telinga bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat baru lahir, kemampuan indra bayi belum berkembang optimal, termasuk pendengarannya. Ya Moms, seiring dengan bertambahnya usia bayi, kemampuan mendengarnya pun akan semakin jelas.
ADVERTISEMENT
Jadi, tak perlu cemas bila bayi belum merespons suara setelah lahir, Moms. Lantas, usia berapa bayi dapat mendengar suara dengan jelas?

Usia Bayi dapat Mendengar dengan Jelas

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock
Mengutip Mom Junction, American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) menjelaskan bahwa bayi mulai bereaksi terhadap suara pada usia tiga bulan. Pada usia tersebut, bayi akan terkejut dengan suara keras, terlihat tenang saat mendengar suara orang tuanya yang familiar, berhenti menyusu saat mendengar suara tertentu, dan mulai bereksplorasi membuat suara yang berbeda-beda.
Meski baru dapat mendengar secara jelas pada usia 3 bulan, dokter biasanya akan melakukan tes pendengaran pada bayi baru lahir untuk mengantisipasi bila ada masalah pendengaran pada si kecil. Tes tersebut biasanya dilakukan saat bayi berusia 2 hari atau paling lambat 1 bulan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan rekomendasi dari Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ada tiga jenis tes pendengaran untuk bayi baru lahir, yaitu:
1. Tes Automated Auditory Brainstem Response (AABR)
Tes ini mengevaluasi bagian saraf yang membawa gelombang suara ke otak dan respons otak terhadap gelombang suara tersebut. Bayi akan dipakaikan earphone kecil dan elektroda di kepalanya. Saat musik dimainkan, respons yang ditimbulkan otak akan direkam.
2. Tes Otoacoustic Emission (OAE)
Dalam tes ini, mikrofon dan headphone akan dipasang di telinga bayi. Saat suara dimainkan, gelombag yang bergema akan kembali melalui mikrofon. Jika mikrofon tidak merekam gema apa pun, bayi mungkin mengalami gangguan pendengaran.
3. Evaluasi Audiometri Otak
Tes ini lebih berfokus pada respons atau perubahan perilaku bayi saat mendengar suara. Bayi yang memiliki pendengaran sehat biasanya akan merespon dengan terdiam, mengisap, hingga mencari sumber suara.
ADVERTISEMENT

Cara Cek Pendengaran Bayi di Rumah

Ilustrasi ibu mengajak bayi bicara. Foto: Shutter Stock
Selain di rumah sakit, Anda juga dapat mengetes pendengaran bayi di rumah, Moms. Mengutip laman Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Wakil Ketua Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan ketulian (PGPKT) dr. Hably Warganegara, Sp.THT-KL memberikan tips bagi orang tua untuk memeriksa kemampuan pendengaran bayinya di rumah.
“Cara observasi bayi terhadap suara dapat dilihat dari refleks bayi ketika mendengar suara keras atau disebut refleks moro. Refleks moro itu kalau bayi tidak memakai bedong, tangannya seperti mau meluk, kaget,” jelas dr. Hably.
Selain refleks moro, bayi juga merespons suara dengan auropalpebra atau mengejapkan mata, grimacing atau mengerutkan wajah, berhenti menyusu atau mengisap lebih cepat, bernapas lebih cepat, dan ritme jantung yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Cara lain untuk memeriksa pendengaran bayi adalah dengan membuat suara dari belakang bayi. “Jangan dites di depan bayi, tapi di belakang bayi. Biasanya kalau bayi mendengar klakson atau tepuk tangan dari belakang bayi, biasanya dia menunjukkan refleks. Nah, kalau refleksnya tidak ada, segera kontrol ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa,” ujar dr. Hably.
Ya Moms, jika saat berusia 3 bulan bayi tidak memberi respons apapun terhadap suara, segera periksakan si kecil ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.