Usia Berapa Mata Bayi Tidak Juling Lagi?

16 Maret 2022 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mata bayi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Mata bayi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kondisi bayi baru lahir yang kerap membuat orang tua terkejut sekaligus khawatir. Salah satunya adalah mata bayi yang tampak juling.
ADVERTISEMENT
Padahal, kebanyakan kondisi mata juling pada bayi baru lahir merupakan kondisi normal yang tidak perlu dikhawatirkan. Meski begitu, beberapa orang tua mungkin juga bertanya-tanya kapan bayinya akan bisa melihat dengan normal. Lantas, kapan ya mata bayi tidak juling lagi dan bisa fokus pada objek yang dilihatnya?

Penjelasan Dokter soal Kondisi Mata Juling pada Bayi

Mata bayi Foto: Shutterstock
Menurut dokter anak di New York, Sarah Rahal, MD, seperti dikutip dari Very Well Family, mata juling pada bayi baru lahir disebabkan adanya lipatan kulit ekstra di sudut dalam mata bayi sehingga membuatnya terlihat seolah juling. Dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal dengan istilah pseudoesotropia.
Menurut dr. Sarah, mata juling pada bayi baru lahir umumnya bukan kondisi yang permanen pada si kecil. Seiring tumbuh kembangnya, lipatan ekstra pada mata bayi akan menghilang secara perlahan pada usia enam bulan. Setelah itu, Anda mungkin akan melihat mata bayi lebih fokus daripada sebelumnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Namun, ada juga beberapa bayi mungkin masih mengalami mata juling bahkan hingga lebih dari usia enam bulan. Jika orang tua menemukan kondisi ini pada bayi, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang paling tepat.
Bisa jadi, kondisi mata juling yang bertahan lebih lama pada bayi disebabkan oleh penyakit strabismus. Pada kondisi ini, bola mata kanan dan kiri bayi tidak bisa bergerak secara simetris yang bisa terjadi pada satu atau dua mata sekaligus.
Mata bayi Foto: Shutterstock
Dikutip dari buku berjudul 123 Penyakit dan Gangguan Pada Anak karya Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Hanifah Oswari SpA (K) dan Dokter Umum, dr. Rudianto Sofwan, penyakit strabismus terjadi ketika kekuatan otot kanan dan otot kiri bola mata bayi yang tidak sama. Penyebab lainnya adalah kelainan otot bola mata, trauma kepala, katarak kongenital dan beberapa penyakit mata lainnya.
ADVERTISEMENT
Dokter biasanya akan memberikan penanganan dengan beberapa opsi, seperti penggunaan kacamata khusus, penutup mata (eye patch), obat tetes mata, terapi penglihatan, hingga tindakan operasi jika diperlukan.