Usia Minimal Bayi Boleh Naik Pesawat dan Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

22 Oktober 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi naik pesawat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bayi naik pesawat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bepergian bersama bayi memang perlu kewaspadaan lebih, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan. Khusus untuk perjalanan udara, orang tua harus ekstra hati-hati lagi dan menunggu hingga si kecil benar-benar siap dari segi usia.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, tidak ada aturan tetap mengenai berapa usia minimal bayi yang boleh naik pesawat. Namun, para ahli menyarankan orang tua untuk tidak langsung membawa bayi baru lahir bepergian menggunakan pesawat meskipun mereka sehat.
Jika bayi lahir prematur, orang tua harus bersabar lebih lama lagi hingga paru-parunya siap menerima tekanan udara dalam pesawat. Lantas, kapan usia minimal bayi boleh naik pesawat yang direkomendasikan ahli?

Usia Minimal Bayi Boleh Naik Pesawat

Ilustrasi Naik Pesawat Bersama Bayi. Foto: Shutter Stock
Karin Nielsen-Saines, MD, seorang profesor pediatri klinis di divisi penyakit menular Rumah Sakit Anak UCLA, Amerika Serikat, menjelaskan dalam laman Baby Center bahwa bayi baru lahir sangat tidak disarankan untuk naik pesawat.
American Academy of Pediatrics (AAP) juga menyarankan orang tua untuk menunda perjalanan udara dengan bayi yang usianya bawah 2 bulan. Artinya, usia minimal bayi boleh naik pesawat adalah di atas 2 bulan.
ADVERTISEMENT
Saat bayi berusia 2 bulan, ia sudah bisa menerima vaksin yang membuat tubuhnya lebih terlindungi dari penyakit. Namun tidak semua vaksin bisa diberikan pada usia 2 bulan. Ini artinya, si kecil masih sangat rentan terserang penyakit selama perjalanan.
Dr. Nielsen mengatakan, anak baru akan terlindungi sepenuhnya dari patogen penyakit pada usia 7 bulan. Sebab mereka sudah menyelesaikan rangkaian imunisasi utama pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
Jadi, jika Anda ingin si kecil benar-benar aman dan nyaman melakukan perjalanan udara, sebaiknya tunggu hingga usianya 7 bulan.
Jika buah hati Anda lahir dalam keadaan prematur, keberangkatannya harus atas seizin dokter, ya, Moms. Hal ini juga berlaku untuk bayi dengan masalah jantung maupun kondisi kesehatan lainnya.
ADVERTISEMENT

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Bayi Naik Pesawat

Ilustrasi Bayi Minum Susu di Pesawat. Foto: Shutter Stock
Dikutip dari laman Parents, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar orang tua mempertimbangkan faktor-faktor berikut sebelum memesan penerbangan.

1. Kuman dan Penyakit

Meskipun pesawat zaman sekarang sudah dilengkapi dengan sirkulasi udara yang baik, tapi penularan penyakit di ruang tertutup ini tetaplah masif. Apalagi sistem kekebalan tubuh bayi belum sebaik orang dewasa.
Jadi, pastikan untuk membersihkan tangan si kecil secara teratur. Selain itu, hindari duduk di dekat penumpang yang sedang sakit.

2. Tekanan Udara dan Telinga

Tekanan udara di dalam pesawat dapat menyebabkan nyeri hebat di telinga bayi. Namun, tak perlu terlalu khawatir karena kondisi ini dapat diatasi dengan menyusui atau memberikan botol susu pada si kecil saat posisi take off alias lepas landas.
ADVERTISEMENT

3. Perilaku Rewel

Suasana pesawat yang asing, berisik, serta memberi tekanan pada telinga sering kali membuat si kecil rewel. Pastikan Anda telah siap menghadapi situasi tersebut dengan membawa barang-barang yang sekiranya dapat menenangkan si kecil, seperti mainan atau buku cerita.