Vaksin Pertama yang Perlu Diberikan pada Bayi Baru Lahir
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas, apa vaksin pertama yang perlu diberikan pada bayi baru lahir dan mengapa perlu diberikan secepat itu?
Vaksin Pertama untuk Bayi Baru Lahir
Pada Informasi Vaksin untuk Orangtua yang dikeluarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dijelaskan, vaksin hepatitis B adalah vaksin pertama yang perlu diberikan pada bayi. Vaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B serta komplikasinya.
Perlu diketahui, Indonesia merupakan negara endemis hepatitis B. Tidak hanya itu, penularan virus ini tersering terjadi dari ibu dengan hepatitis B ke bayi yang dilahirkannya, apabila bayinya tidak mendapat imunisasi dengan vaksin dan imunoglobulin hepatitis B.
Bayi baru lahir yang terinfeksi dari ibunya berisiko 90% menjadi kronis dan berpotensi menjadi sirosis hati dan kanker hati.
ADVERTISEMENT
Yang Perlu Diketahui Seputar Vaksin Hepatitis B untuk Bayi
Pada Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 - 18 Tahun, Rekomendasi IDAI Tahun 2020 dijelaskan, segera setelah lahir atau sebelum berumur 24 jam, bayi sebaiknya diberi vaksin hepatitis B monovalen. Vaksinasi hepatitis B dosis pertama ini didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.
Namun bila bayi lahir dengan berat kurang dari 2.000 gram, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer.
Sementara untuk bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan immunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstrimitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan efek sampingnya?
Tidak perlu khawatir, vaksin hepatitis B merupakan vaksin yang sangat aman dan hampir tidak ada efek samping berat.
IDAI menyebut, beberapa efek samping ringan yang telah dilaporkan adalah bengkak pada tempat suntikan dan meningkatnya suhu badan.
Sementara efek samping sangat berat dari vaksin ini amat jarang terjadi, yaitu satu dari 1,1 juta dosis.