Vaksinasi Cacar Monyet Fokus pada Kelompok Berisiko, Anak-anak Tidak Termasuk

29 Agustus 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Positif Cacar Monyet. Foto: Dado Ruvic / REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Positif Cacar Monyet. Foto: Dado Ruvic / REUTERS
ADVERTISEMENT
Penyakit cacar monyet (Monkeypox) yang telah menjangkiti 88 orang di Indonesia harus diwaspadai. Salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penularan cacar monyet adalah pemberian vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox dari Denmark sejak 2022. Rencananya, akan datang lagi 1.600 dosis lagi pekan ini.
"Sekarang kita sedang datangkan lagi mudah-mudahan minggu ini bisa datang 1.000 dosis lagi. 1.000 dosis sudah kita datangkan. Kita tahu, ini kita beli dari Denmark, ada yang dari Jepang, yang Jepang ini belum mereka ekspor," jelas Budi Gunadi seusai rapat terbatas tentang cacar monyet di Istana Negara, Selasa (27/8).

Siapa Saja yang Mendapat Vaksin Cacar Monyet?

Sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian vaksin Mpox hanya ditujukan bagi kelompok berisiko tinggi. Kelompok berisiko tinggi yang dimaksud adalah LSL atau lelaki berhubungan seks dengan lelaki, pasangan seks multiple atau berganti-ganti pasangan, individu yang berkontak erat dengan penderita cacar monyet dalam dua minggu terakhir, hingga petugas laboratorium yang memeriksa spesimen Mpox, serta petugas kesehatan yang menangani pasien.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan anak-anak, perlukah mereka juga mendapat vaksin cacar monyet?
“Sampai saat ini, anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin Mpox. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus Mpox akan diberikan (vaksin) untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus Mpox,” kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, M.K.M.
Menurut dr. Prima, pemberian vaksin di Indonesia sifatnya untuk pencegahan. Artinya, vaksinasi bertujuan untuk mencegah munculnya gejala atau meminimalkan keparahan penyakit. Dan salah satu kriteria penerima vaksin Mpox adalah individu yang pernah berkontak dengan penderita Mpox.
Ilustrasi cacar monyet pada anak. Foto: pavodam/Shutterstock
"Namun, orang yang pernah kontak ini belum tentu terinfeksi. Jadi, imunisasi Mpox masih bersifat pencegahan. Sedangkan, bagi pasien yang sudah terinfeksi akan diberikan pengobatan yang sesuai," tutur dr. Prima.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketersediaan vaksin Mpox saat ini masih terbatas, dan hanya didistribusikan pada provinsi yang telah dilaporkan adanya kasus cacar air. Sehingga, saat ini pemberian vaksin Mpox secara massal tidak direkomendasikan ya, Moms!
Berdasarkan laporan Kemenkes, jumlah konfirmasi cacar monyet di Indonesia tercatat sebanyak 88 kasus, yang terhitung sejak 2022-Juni 2024. Kasus tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini, seluruh kasus yang dilaporkan pasiennya telah sembuh.

Yuk, Pahami Cara Pencegahan Cacar Monyet pada Keluarga!

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan penambahan kasus cacar monyet di Indonesia. Begitu juga, kasus cacar monyet yang dialami oleh pasien di Indonesia disebabkan oleh virus Mpox Clade IIb, yang fatalitasnya lebih rendah dibandingkan Clade Ib.
ADVERTISEMENT
Cacar monyet sendiri dapat ditularkan dari hewan ke manusia lewat kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Umumnya, berasal dari hewan pengerat dan primata. Penyebaran juga dapat terjadi dari manusia ke manusia, terutama yang berkontak erat memiliki ruam cacar monyet, termasuk dari kulit ke kulit, mulut ke kulit, mulut ke mulut, hingga kontak seksual.
Agar keluarga tidak sampai terkena cacar monyet, lakukan beberapa langkah pencegahan, seperti:
"Kita waspada, tapi tidak usah khawatir berlebihan," tutup Budi Gunadi.
ADVERTISEMENT