Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara, Ini 3 Hal yang Perlu Keluarga Anda Tahu
12 Juli 2020 14:00 WIB

ADVERTISEMENT
Virus corona masih menimbulkan kecemasan hingga saat ini. Apalagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui adanya bukti yang menjelaskan bahwa virus corona bisa menyebar lewat udara.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebelumnya virus corona dianggap dapat menyebar dari percikan droplet pasien yang terinfeksi. Sehingga, jaga jarak 1-2 meter masih menjadi pedoman yang dianjurkan WHO.
Pimpinan teknis WHO pada pengendalian infeksi, Benedetta Allegranzi, mengatakan, pihaknya menerima segala masukan dari ilmuwan terkait penelitian virus corona, termasuk bukti virus corona menular lewat udara.
"Kami akui bahwa ada bukti yang muncul di bidang ini, seperti bidang-bidang lainnya tentang pandemi COVID-19," kata Alleganzi seperti dikutip dari AFP.
"Kami harus percaya dan terbuka terhadap bukti ini dan harus memahami implikasinya terkait penularan dan tindakan pencegahan yang mesti diambil," sambung dia.
Juru bicara pemerintah soal penanganan virus corona, Achmad Yurianto, juga memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Dari hasil diskusi bersama WHO, Yuri menjelaskan, kasus ini cenderung disebarkan oleh mikrodoplet sangat kecil yang bisa bertahan lebih lama di ruangan.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, ada beberapa hal lain yang perlu Anda dan keluarga tahu soal penyebaran virus corona lewat udara. Berikut kumparanMOM merangkumnya untuk Anda.
Masker Bisa Tahan Droplet dan Mikrodroplet Virus Corona di Udara
Untuk mencegah penularan via airbone atau lewat udara yang bertahan lama di ruangan, masyarakat disarankan untuk selalu menggunakan masker dengan benar saat keluar rumah.
"Penularan COVID-19 ini bisa terjadi karena satu sumber penularnya tidak menggunakan masker. Droplet ukuran besar dengan jarak jangkau pendek atau mikrodroplet yang bisa melayang di udara bisa ditahan karena menggunakan masker," kata Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (10/7).
Untuk itu, Yuri meminta semua pihak tak pernah mengabaikan protokol penggunaan masker yang tepat. Termasuk saat Anda berada di ruang kerja, lokasi yang rawan terjadi penularan corona.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang rentan, kita pun rentan, siapapun yang rentan, gunakan masker dengan cara yang baik," imbuhnya.
Penularan Virus Corona di Udara Berisiko Lebih Tinggi di Ruangan Tertutup
Moms, perlu diketahui bahwa penularan virus corona di udara lebih berisiko di ruangan tertutup. Begitulah yang disampaikan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio, dalam diskusi virtual Sindo Trijaya FM, Sabtu (11/7).
Ia mengatakan, semburan virus corona dari orang yang tertular bersifat droplet. Sifatnya lebih besar di atas 5 mikromilimeter dan dapat langsung jatuh ke bawah. Namun penularan lewat udara, partikelnya tak langsung jatuh, sehingga hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan risiko penularan.
"Dan itu dimungkinkan kalau di dalam ruangan yang sirkulasinya atau ventilasinya buruk. Ini yang menjadi problem," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jubir pemerintah soal penanganan virus corona, Achmad Yurianto, juga menjelaskan, jika sebuah ruangan memiliki sirkulasi udara yang tidak berjalan baik, maka droplets tersebut bisa melayang lama di udara.
"Memungkinkan siapa pun yang berada di ruangan itu, tetapi enggak menggunakan masker atau pakai masker tetapi enggak tepat, akan memungkinkan tertular. Maka, kita ingatkan di ruang kerja kita sirkulasi udara berlangsung baik, sehingga udara bisa kita ganti dengan udara segar," kata Dirjen P2P Kemenkes itu.
Virus Corona Bertahan 8 Jam di Udara
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio, menyebut virus corona dapat bertahan sampai 8 jam di udara. Ya Moms, Amin menjelaskan saat droplet terbang di udara, ia dapat menjadi partikel yang kecil yang menyebar.
ADVERTISEMENT
"Dia di udara bisa bertahan sampai 8 jam. Yang keluar dari mulut kita hidung kita adalah droplet, tapi ini sudah diketahui sejak lama bahwa droplet itu kalau keluar ukurannya besar," kata Amin.
"Tapi begitu dia terbang, sebagian air yang ada di droplet itu akan menguap. Makin lama dia di udara, kadar airnya akan menurun jadi partikelnya akan makin kecil," lanjut dia.
Oleh sebab itu, Moms, ingatkan keluarga Anda untuk selalu menggunakan masker bila harus beraktivitas di luar rumah atau di dalam ruangan tertutup, seperti perkantoran. Selain itu, pastikan pula sirkulasi udara di rumah atau tempat Anda bekerja berjalan baik, sehingga bisa meminimalisir penularan virus corona.