Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menjalani peran sebagai ibu tidaklah mudah. Ada kalanya ibu mengalami kelelahan, mudah mengantuk, dan kurang energi. Dan bagi ibu yang sudah terbiasa mengonsumsi minuman berkafein sejak sebelum hamil, mungkin Anda akan memilih untuk minum kopi, teh, atau minuman berenergi untuk menambah energi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Minuman berkafein sebenarnya tidak akan berdampak besar pada bayi yang menyusu. Sebab, tubuh ibu akan memproses sebagian besar kafein yang dikonsumsi sebelum sampai ke ASI.
Dikutip dari Medical News Today, Dr. Thomas Hale dalam Medications and Mothers Milk menyebut hanya sekitar 1 persen kafein yang dikonsumsi oleh seorang ibu yang dapat masuk ke dalam ASI. Dan jumlah yang sangat kecil ini tidak cukup untuk membahayakan sebagian besar bayi.
Akan tetapi, jumlah kafein yang masuk tersebut jika Anda mengonsumsi kafein sesuai dengan batas aspan yang aman, yakni sekitar 300 miligram dalam sehari, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Jumlah tersebut setara dengan 2-3 cangkir kopi.
Dan sebenarnya, konsumsi kafein lebih dari 300 mg kemungkinan besar tidak membahayakan bayi. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan, sekitar lebih dari 10 cangkir sehari, dapat menimbulkan gejala pada bayi, lho!
ADVERTISEMENT
Efek Samping Kafein Dalam ASI Bagi Bayi
ASI merupakan susu yang diproduksi oleh tubuh ibu untuk dikonsumsi, dan merupakan sumber gizi utama bayi khususnya dalam 6 bulan pertama usianya. ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, hingga mineral.
WebMD melansir, meski tidak membahayakan bagi sebagian besar bayi, namun beberapa bayi bisa lebih sensitif bila ASI yang mereka minum telah tercampur kafein. Tanda-tanda asupan kafein Anda telah memengaruhi ASI yang kemudian dikonsumsi bayi, seperti:
Bayi yang lebih kecil rupanya bisa lebih sensitif terhadap kafein dibandingkan bayi yang sudah berusia lebih tua. Kafein juga bisa bertahan dalam sistem tubuh bayi baru lahir lebih lama, ketimbang yang bayi yang sudah lebih tua. Misalnya, pada bayi berusia 6 bulan, lama waktu untuk memproses kafein adalah sekitar 2,5 jam. Namun, pada bayi baru lahir bisa sampai beberapa hari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, minum kafein terlalu banyak juga dapat memengaruhi kualitas nutrisi ASI Anda. Ibu yang minum tiga cangkir kopi per hari memiliki sepertiga lebih sedikit zat besi dalam ASI, dibandingkan ibu yang tidak minum kopi. Jadi, sebaiknya konsumsi kafein secukupnya saja agar kandungan zat besi dalam ASI dapat terjaga.
Patut diingat bahwa kadar kafein dalam ASI mencapai puncaknya dalam 1-2 jam setelah minum kopi. Jadi, bila Anda minum minuman berkafein kemudian menyusui si kecil, maka perlu diawasi apakah mereka merasakan efek dari kafein tersebut atau tidak.
Khawatir dengan Kondisi ASI Setelah Minum Kafein, Apa yang Bisa Dilakukan?
Nah Moms, jangan khawatir karena selama Anda mengonsumsi kafein di batas aman, maka tidak meningkatkan risiko masalah kesehatan pada bayi. Namun, jika Anda masih ragu-ragu, cobalah beberapa tips dari ahli berikut ini:
ADVERTISEMENT