Waspada Cacar Monyet, Ini yang Perlu Orang Tua Ketahui

26 Mei 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah gambar yang dibuat selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), 1996 hingga 1997, menunjukkan tangan seorang pasien dengan ruam akibat cacar monyet. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah gambar yang dibuat selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), 1996 hingga 1997, menunjukkan tangan seorang pasien dengan ruam akibat cacar monyet. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Beberapa negara seperti di Eropa, Amerika Serikat, hingga Australia, sudah melaporkan penemuan kasus monkeypox atau cacar monyet. Penyakit ini terjadi akibat virus yang ditularkan oleh binatang (zoonosis) dan bisa menular ke manusia dari hewan seperti monyet dan hewan pengerat lain melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, lesi kulit hewan atau benda yang terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
Kasus-kasus cacar monyet yang dilaporkan saat ini terjadi pada pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemis, dan beberapa dialami pria gay. Virus ini bisa masuk melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).
Nah Moms, anak-anak juga rentan terkena penyakit ini. Agar para orang tua waspada, berikut kumparanMOM rangkum hal-hal yang perlu diketahui.

Apakah Cacar Monyet Sudah Ditemukan di Indonesia?

Kabar baik, Moms, karena saat ini Kementerian Kesehatan belum menemukan ada kasus cacar monyet di Indonesia. “Hingga saat ini belum ada kasus (cacar monyet) yang dilaporkan dari Indonesia,” kata Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dalam konferensi pers di YouTube Kemenkes RI beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, masyarakat tetap perlu waspada karena penularan antarmanusia tetap bisa terjadi. Misalnya, pemerintah Inggris telah menerapkan isolasi penderita dan pelacakan kontak erat, sambil proses investigasi tetap dilakukan.
Gambar mikroskop elektron (EM) menunjukkan partikel virus monkeypox dewasa berbentuk oval serta partikel bulan sabit dan bulat dari virion yang belum matang, diperoleh dari sampel kulit manusia. Foto: Reuters

Bagaimana Cacar Monyet Ditularkan ke Manusia?

Dikutip dari laman Kemenkes, penularan antar manusia melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi. Penularan juga terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin atau kontak selama persalinan. Namun, penularan seksual masih belum jelas sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.

Apa Saja Gejala Cacar Monyet yang Mesti Diwaspadai?

Masa inkubasi penyakit ini 6-16 hari, tetapi bisa juga lebih lama 5-21 hari. Ini gejala-gejala yang mesti diwaspadai:
- Demam
- Sakit kepala hebat
ADVERTISEMENT
- Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening) di leher, ketiak, dan selangkangan
- Nyeri punggung
- Nyeri otot
- Tubuh lemas
Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit, biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

Apakah Penyakit Cacar Monyet Bisa Sembuh?

Jangan khawatir, Moms, karena penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya dengan gejala yang berlangsung 14-21 hari. Namun, kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kasus kematian dari penyakit ini bervariasi, tetapi kurang dari 10% kasus yang dilaporkan, dan sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox.

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Jika menunjukkan gejala-gejala mirip dengan cacar monyet dan memiliki kontak dengan orang atau hewan yang dicurigai monkeypox. Selain itu, bila ada seseorang dengan riwayat perjalanan dari wilayah yang melaporkan kasus cacar monyet untuk jangan menunda berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Kondisi lengan dan dada seorang pasien dengan lesi kulit akibat cacar monyet, dalam gambar tak bertanggal ini diperoleh oleh Reuters pada 18 Mei 2022. Foto: CDC/Brian W.J. Mahy/Handout via REUTERS

Bagaimana Cara Mencegah Cacar Monyet?

Jangan khawatir karena cacar monyet ini bisa dicegah dengan beberapa cara, yakni:
1. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
ADVERTISEMENT
2. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi paparan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
3. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
4. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging andiburu dari hewan liar (bush meat).
5. Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
5. Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
ADVERTISEMENT

Apakah Ada Vaksin Khusus?

Menurut Jubir Syahril, vaksin cacar (smallpox) masih efektif untuk menangkal risiko penularan cacar monyet atau monkeypox pada manusia. "Sekitar 85 persen vaksin cacar masih bermanfaat untuk menangkal cacar monyet," kata Syahril.