Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Moms, tahukah Anda bahwa dehidrasi tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tapi juga bisa terjadi pada bayi, lho!
ADVERTISEMENT
Sebelum membahas lebih lanjut, pahami dulu bahwa dehidrasi adalah kondisi ketika seseorang tidak mendapat cukup cairan yang dibutuhkan tubuhnya. Mom Junction melansir, dehidrasi rentan dialami bayi karena berat badannya masih rendah. Kondisi ini membuatnya sangat sensitif jika kehilangan cairan tubuh walaupun hanya sedikit.
Ciri-ciri Bayi Dehidrasi
Beberapa gejala yang sering muncul, yakni:
- Bibir bayi kering,
- kulit kering,
- bayi jarang buang air kecil, bisa dilihat dari popoknya yang kering dalam jangka waktu 6 jam,
- warna urine lebih kuning dari biasanya,
- tidak mengeluarkan air mata saat menangis,
- selalu mengantuk,
- tidak tertarik menyusu,
- terlihat tidak bersemangat karena energinya menurun.
Tanda bayi dehidrasi parah:
- Tangan dan kakinya terasa dingin,
ADVERTISEMENT
- mata tampak cekung,
- menjadi sangat rewel,
- dan ubun-ubunnya cekung.
Waspada bila bayi Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi tersebut, Moms. Karena bisa membuat bayi berisiko mengalami kejang, menderita infeksi saluran kemih, syok hipovolemik (kondisi ketika jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh, bahkan kematian akibat kekurangan cairan yang membuat organ di dalam tubuh tak bisa menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Penyebab Bayi Dehidrasi
Biasanya, bayi mengalami dehidrasi bila ia sedang diare. Tapi, ada hal lain yang bisa menjadi penyebabnya dehidrasi, seperti:
Masalah menyusui, di antaranya bayi tidak menyusu dengan benar, bayi menyusu kurang lama, atau ada masalah dengan suplai ASI Anda sehingga membuatnya tidak cukup mendapatkan cairan. Selain itu ia sakit sehingga tidak mau makan, penyakit seperti hidung tersumbat, sakit telinga, atau sakit tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Demam, yakni peningkatan suhu tubuh juga bisa membuat ia kehilangan cairan tubuh yang lebih banyak, akibat ia akan mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuhnya.
Sering muntah juga bisa membuat ia kehilangan cairan. Faktor cuaca yakni suhu yang sangat panas juga bisa sebabkan ia lebih sering berkeringat, itu membuat kadar air dalam tubuhnya berkurang dari keringat, terlebih bila ia menghabiskan waktu terlalu lama di luar rumah saat matahari terik.
Bila bayi Anda menunjukkan ciri-ciri dehidrasi, lekas hubungi dokter Anda. Dokter akan melakukan perawatan tergantung dengan kondisi dan tingkat keparahan dehidrasi bayi Anda.
Jika gejalanya ringan, Anda bisa saja merawatnya di rumah. Caranya menyusui lebih sering, terutama jika bayi tidak menyusui terlalu lama. Pindah ke tempat yang lebih dingin jika bayi Anda kepanasan, dan ikuti instruksi dokter bila bayi Anda perlu minum cairan penambah cairan.
ADVERTISEMENT