Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Waspada Flu Singapura, Ini Saran IDI untuk Keluarga yang Akan Mudik!
28 Maret 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, menurut data Kementerian Kesehatan per Januari-Maret 2023, tercatat flu Singapura sudah menjangkiti lebih dari 5 ribu orang. Kasusnya pun bisa bertambah, namun pencegahan penyakit tersebut pun bisa tetap dilakukan.
"Mudik Lebaran karena memang tradisi tahunan di Indonesia, tidak pernah sepi. Tentu saja dapat mengundang risiko penyebaran penyakit menular. Kita harapkan baik flu Singapura dan COVID-19 tidak meningkat saat mudik," kata Ketua Satgas COVID PB IDI dan Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof. DR. Dr. Erlina Burhan, SpP(K) dalam Media Update PB IDI yang digelar secara virtual, Rabu (27/3).
Dr. Erlina menegaskan bahwa keramaian selama mudik tidak bisa dihindarkan. Maka dari itu, Anda perlu memahami bagaimana flu Singapura menyebar, yakni lewat kontak langsung dengan pengidap hingga cairan droplet. Gejala flu Singapura yang patut diperhatikan seperti demam, batuk, dan sakit tenggorokan, umumnya memiliki masa inkubasi 10-14 hari.
ADVERTISEMENT
"Perubahan iklim ini harus diwaspadai, jangan sampai tertular karena seperti COVID atau flu Singapura. Flu Singapura penularannya cukup banyak, karena lenting cairannya pecah, ada virus kan ada di rongga mulut. Jadi hindari kontak dan pakai masker," tegas Dr. Erlina.
Perubahan Iklim Juga Pengaruhi Kondisi Tubuh
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, perubahan iklim yang terjadi berisiko mempengaruhi kondisi kesehatan selama musim mudik. Misalnya, di musim hujan saat ini bisa menurunkan sistem imunitas pada sebagian orang.
Ia mengingatkan beberapa penyakit yang bisa muncul selama musim mudik, misalnya flu, nyeri tenggorokan, hingga demam. Kondisi ini lebih rentan terjadi terutama pada lansia dan pemudik yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
"Mudik identik dengan keramaian. Jadi, kalau Anda berisiko, mudah terinfeksi seperti lansia, komorbid. Jadi kita tau diri aja pakai masker, karena keramaian saat mudik enggak bisa dihindari," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya juga mohon kepada orang yang mudik tetapi bergejala jangan kemudian cuek. Lindungilah orang lain, pakai masker. Gejala respirasi saluran pernapasan, jadi Anda batuk, bersin, nyeri tenggorokan, demam itu bisa karena infeksi virus atau bakteri. Kalau bergejala di saluran napas pakailah masker. Karena virus bakteri yang keluar akan menempel di masker, tidak menyebar ke udara bebas," tutur Dr. Erlina.
Bagaimana dengan Antisipasi Flu Singapura pada Anak-anak Selama Mudik?
Meski kasus flu Singapura sedang meningkat, perwakilan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Nastiti Kuswandani, SpA(K), mengingatkan para orang tua agar jangan panik.
Kelompok anak-anak memang cenderung lebih rentan terinfeksi flu Singapura. Dr. Nastiti menjelaskan, tingkat perawatan (hospitalization rate) flu Singapura pada anak-anak sampai saat ini masih cenderung rendah. Begitu juga laporan kematiannya yang juga sangat rendah, yakni tidak sampai satu persen.
ADVERTISEMENT
"Hospitalization rate untuk HFMD kalau menurut laporan hanya sekitar 6 persen. Cuma 6 dari 100 anak yang perlu dirawat. Angka ini bisa lebih tinggi kalau anaknya enggak mau makan, sulit menerima makanan," ungkap Dr. Nastiti pada kesempatan yang sama.
Pencegahan flu Singapura pun tetap bisa dilakukan pada anak. Namun, perlu diingat bahwa hingga kini belum ada vaksin yang secara khusus dikembangkan untuk mencegah flu Singapura. Sehingga, yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit pada anak adalah dengan melengkapi imunisasinya.
"Dalam segala situasi terutama mudik yang bertemu kerumunan banyak orang, lengkapi semua imunisasi yang dibutuhkan anak sesuai usianya. Karena di antara imunisasi-imunisasi yang dibutuhkan anak itu masih banyak penyakit-penyakit yang mengancam, yang juga bisa membahayakan kalau terkena penyakit tersebut," ujar Dr. Nastiti.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengingatkan agar anak-anak juga harus terlindungi sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan kulit selama mudik. Misalnya, pastikan makanan yang dimakan bersih dan higienis, serta tidak lupa menggunakan tabir surya untuk mencegah paparan sinar matahari yang berlebihan.
"Vaksin influenza itu perlu dilengkapi juga, sehingga anak tetap sehat dan tercegah dari infeksi. Pencegahan lain secara umum sama seperti kita menghadapi pandemi, seperti cuci tangan, pakai masker, dan lainnya," pungkasnya.