Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Para ibu yang tidak memungkinkan atau tidak menginginkan persalinan pervaginam, dapat menjalani proses sectio caesarea (operasi caesar) menjadi salah satu prosedur bedah yang paling umum. Operasi ini aman untuk mendukung proses persalinan, namun tetap ada risiko infeksi atau komplikasi.
ADVERTISEMENT
Lantas, seberapa besar kemungkinan infeksi operasi caesar setelah operasi?
Asisten Profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di Sekolah Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, Whitney B. You, MD, MPH, mengatakan, operasi caesar pada umumnya aman. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa operasi ini menimbulkan infeksi.
Menurut data, sekitar 3 hingga 15 persen orang yang menjalani operasi caesar akan mengalami infeksi di rahim, perut, atau lokasi sayatan.
Tanda-tanda Infeksi Operasi Caesar
Infeksi operasi caesar dapat terjadi jika bakteri memasuki lokasi operasi dan berkembang biak. Bakteri dapat muncul di kulit, di dalam tubuh, atau masuk sebagai akibat dari operasi itu sendiri. Bakteri juga dapat masuk ke sayatan setelah operasi, seperti dari perban atau lingkungan Anda. Jika bakteri ini menyebar, infeksi dapat terjadi di bagian rahim atau perut.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda sayatan operasi caesar yang terinfeksi dapat meliputi:
-Kemerahan di sekitar sayatan
-Pembengkakan di sekitar sayatan
-Cairan yang bocor dari luka
-Pendarahan dari sayatan
-Nyeri yang meningkat di lokasi luka
-Nyeri yang tidak kunjung membaik
-Aroma tak sedap dari sayatan
Infeksi operasi caesar juga dapat terjadi di bagian dalam, tempat operasi dilakukan. Tanda-tanda infeksi internal atau uterus setelah operasi caesar dapat meliputi:
-Demam lebih dari 38 derajat celcius
-Nyeri perut yang semakin parah
-Menggigil, kelelahan, nyeri tubuh, atau gejala seperti flu
-Keputihan berbau busuk
Faktor Risiko Infeksi Operasi Caesar
Profesor dan Dokter Kandungan di McGovern Medical School di UTHealth/UT Physicians di Houston, AS, Pamela Promecene, MD, menyebut, risiko infeksi pada operasi caesar bergantung pada beberapa faktor seperti faktor medis dan gaya hidup.
Faktor medis dan gaya hidup tertentu meningkatkan risiko infeksi setelah operasi caesar. Peluang infeksi meningkat karena beberapa hal misalnya obesitas, diabetes yang tidak terkontrol, pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, mengonsumsi obat imunosupresan, hingga merokok.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sebagian besar infeksi sayatan operasi caesar atau infeksi rahim masih bisa diobati dengan antibiotik. Dokter akan memilih antibiotik yang tepat untuk infeksi Anda. Jika infeksinya parah, dokter akan menyarankan langkah-langkah tambahan, seperti prosedur untuk membersihkan lokasi operasi, Moms.