Waspada! Kebiasan Nonton Video Pendek Bikin Anak Sulit Fokus

30 Juli 2024 14:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain gadget. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain gadget. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Gadget kerap dijadikan solusi bagi beberapa orang tua ketika anak rewel, mengganggu aktivitas orang lain, atau sekadar agar ia tidak bosan. Namun, penggunaan gadget yang tidak diawasi dapat menyebabkan berbagai masalah pada tumbuh kembang anak. Salah satunya ketika Anda membiarkan si kecil menonton video-video berdurasi pendek (short video) secara terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Video-video pendek bisa diakses dengan mudah lewat berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, maupun X atau yang dulu disebut Twitter, hingga platform penyedia video seperti YouTube. Beberapa platform tersebut sebenarnya bisa memutar video-video dengan durasi yang bervariasi, termasuk yang hanya beberapa detik saja. Lalu, ketika kita sudah bosan dan ingin melihat video lain, maka kita tinggal scroll ke bagian bawah atau samping.
Namun, sayangnya, kebiasaan ini bisa membawa dampak buruk, termasuk memengaruhi kemampuan fokus anak.
Menurut Psikolog Klinis Anak Rumah Dandelion, Rizqina Ardiwijaya, M. Psi, Psikolog, menonton video-video pendek dapat membuat anak sulit atau bahkan kehilangan fokus dalam beraktivitas sehari-hari.
"Berdasarkan penelitian, video pendek itu bisa menyebabkan anak kita jadi kesulitan untuk terlibat di dalam kegiatan yang memerlukan delayed gratification. Artinya, anak akan cenderung ingin buru-buru mendapatkan apa yang mereka inginkan," jelas Rizqina kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, ketika anak menonton video-video pendek, otaknya akan merilis dopamin dengan waktu yang singkat. Dopamin sendiri adalah zat kimia di dalam otak yang berperan besar dalam memengaruhi emosi, sensasi kesenangan, hingga rasa sakit pada seseorang.
"Ketika dopaminnya semakin banyak, maka kita akan semakin craving (ngidam) dan semakin tidak mau berhenti menonton. Jika hal itu terjadi terus-menerus, otak akan memahami bahwa kita bisa mendapat kesenangan dengan cara yang mudah dan instan. Padahal, di dalam kehidupan sebenarnya, cara kerja otak tidak seperti itu," kata dia.

Dampak Ketika Anak Sulit Fokus dan Cara Menghindari Nonton Video Pendek

Ilustrasi anak menangis karena handphone atau gadget. Foto: Shutterstock
Rizqina menuturkan bahwa bila kita menginginkan sesuatu, maka perlu proses untuk mendapatkannya, Moms. Artinya tidak bisa, jika kita ingin menolak sesuatu, maka tinggal di-skip atau ditinggalkan seperti ketika kita menonton video-video pendek tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja dampak ketika anak ingin sesuatu yang instan, namun tidak berusaha melakukan upaya apa pun dalam mencapai keinginannya itu?
"Atensi anak jadi berkurang, mereka jadi susah fokus mengerjakan sesuatu, susah fokus di sekolah. Mereka juga jadi kesulitan menunggu mendapatkan sesuatu yang diinginkan, mudah frustrasi, mudah menyerah ketika dihadapkan pada kesulitan," tutur Rizqina.
"Dan terakhir, anak kita mungkin akan sulit merencanakan bagaimana cara mencapai suatu tujuan," lanjut dia.
Agar tidak sampai terjadi hal-hal tersebut, Rizqina menyarankan orang tua agar menghindari untuk memberikan anak video-video pendek.
"Kalau mau memberikan tontonan, berikanlah tontonan edukatif yang durasinya minimal 2-3 menit dan jangan di-skip," tutup Rizqina.