Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Waspada! Penggunaan Produk Plastik Berlebihan Berdampak pada Kesuburan Wanita
26 Januari 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, Anda mungkin sudah terbiasa menggunakan plastik, mulai dari kemasan hingga peralatan rumah tangga. Tetapi, berbagai penelitian telah menunjukkan, penggunaan plastik yang terlalu sering dan banyak memiliki 'bahaya tersembunyi' bagi kesehatan reproduksi wanita.
Penelitian mengungkap banyak plastik melepaskan bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai bahan kimia pengganggu endokrin (EDC), yang mengganggu keseimbangan hormon alami tubuh, terutama estrogen, dan diketahui dapat merusak kesuburan wanita.
Sehingga, bila tidak bijak dalam penggunaan produk plastik, maka dikhawatirkan dapat membawa pengganggu endokrin ke dalam kehidupan kita sehari-hari, yang mengancam kesuburan wanita dan kesehatan hormonal secara keseluruhan.
Bahkan, gangguan ini bisa bersifat jangka panjang, Moms. Tidak hanya pada kesuburan, tetapi juga berisiko mengalami gangguan siklus menstruasi dan dampak lainnya pada reproduksi.
ADVERTISEMENT
"Paparan jangka panjang terhadap zat-zat tersebut telah dikaitkan dalam penelitian dengan masalah selama kehamilan, siklus menstruasi yang tidak normal, dan penurunan kualitas sel telur. Menurut beberapa penelitian, zat-zat ini juga akan terlibat dalam penyakit seperti endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang keduanya dapat memengaruhi kesuburan," ujar Dr. Rashmi.
Dr. Rashmi menuturkan, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa zat pengganggu endokrin umumnya ditemukan dalam plastik, termasuk bisphenol A (BPA) dan ftalat, dan juga dapat tercampur dalam makanan, air, dan udara. Nah, seiring berjalannya waktu, pengganggu ini dapat mengganggu kesehatan reproduksi wanita.
Masalah Reproduksi yang Bisa Terjadi, Apa Saja?
EDC bekerja seperti meniru hormon, sehingga mengganggu siklus menstruasi menjadi tidak teratur, meningkatkan kadar estrogen, dan mengganggu siklus ovulasi yang dapat menyebabkan kesulitan saat hamil.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian, paparan BPA dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi ovarium, yang memengaruhi kualitas sel telur dan kemungkinan keberhasilan pembuahan. Oleh karena itu, seorang wanita mungkin kesulitan untuk hamil akibat paparan plastik yang berlebihan.
Sementara itu, ftalat telah dikaitkan dengan peningkatan angka keguguran dan komplikasi selama trimester pertama.
Sayangnya, risiko ini juga bisa dialami oleh perempuan yang usianya masih muda. Bila sudah terpapar EDC sejak usia dini, maka ia bisa mengalami pubertas dini, yang dampaknya akan memengaruhi kesuburan dan menyebabkan masalah saat hamil.
Terakhir, wanita juga berisiko lebih tinggi terkena PCOS, yang dapat menyebabkan kesulitan untuk hamil.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Masalah Kesuburan Terjadi?
Dr. Rashmi menjelaskan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi diri Anda dan keluarga dari risiko masalah kesehatan. Seperti misalnya, membatasi penggunaan plastik.
ADVERTISEMENT
"Sebisa mungkin hindari bahan-bahan plastik, dan pilihlah produk yang terbuat dari kaca, baja tahan karat, atau bahan bebas BPA yang dapat membantu membatasi paparan bahan kimia yang mengganggu hormon. Membatasi kebocoran bahan kimia juga dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan wadah plastik dalam microwave dan tidak menyimpan makanan dalam plastik,” ujar dia.
Ia juga menyarankan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain bisa membantu menjaga kesehatan reproduksi wanita, cara ini juga jadi salah satu bentuk upaya lebih ramah lingkungan dan tidak beracun, Moms. Bila memungkinkan, belilah produk-produk berbahan organik dan meningkatkan konsumsi makanan utuh, yang lebih kecil kemungkinannya dikemas dalam plastik.