Waspada Pneumonia Mycoplasma pada Anak, Ini Pencegahan yang Dilakukan, Moms!

30 November 2023 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak balita mengalami pneumonia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak balita mengalami pneumonia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara soal kasus pneumonia ‘misterius’ yaitu mycoplasma pneumonia yang terjadi di China. Sejauh ini penyakit tersebut belum terdeteksi atau ditemukan di Indonesia. Meski demikian, masyarakat tetap perlu waspada.
ADVERTISEMENT
"Saat ini di Indonesia bentuknya masih kewaspadaan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi.
Imran menyebutkan bahwa mycoplasma, bakteri penyebab utama wabah pneumonia pada anak-anak di China, merupakan bakteri umum yang mengakibatkan infeksi pernapasan sebelum COVID-19. Sehingga dipastikan penyakit ini bukanlah bersumber dari virus baru seperti yang dikhawatirkan masyarakat.
"Di China, mycoplasma memang menjadi kasus terbanyak pada kasus pneumonia. Mycoplasma itu bakteri, bukan virus, dan merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum masa COVID-19," kata Imran dalam konferensi pers bersama Kemenkes, Rabu (29/11).
China melaporkan peningkatan kasus infeksi mycoplasma pneumonia terjadi sejak Mei 2023. Sebanyak 3/4 kasus yang dilaporkan, didiagnosis sebagai infeksi mycoplasma. Sementara penyebab lain yang terdeteksi antara lain influenza, SARS-CoV-2, RSV, Adenovirus, dan lain-lain. Meski begitu, tidak ada pemberlakuan travel ban atau larangan bepergian terkait terjadinya wabah pneumonia misterius ini.
ADVERTISEMENT
"Kita (Indonesia) enggak ada travel ban, tapi perlu meningkatkan kewaspadaan pada penumpang yang ada gejala batuk, demam. Jadi kalau ditanya apa perlu karantina? Tidak ada," ujar Imran.
Imran menegaskan, terkait pengawasan atau surveilans penyakit-penyakit pneumonia dan ISPA, Kemenkes telah melakukan pemantauan lanjutan influenza like illness (ILI), yakni surveilans untuk kasus-kasus yang punya gejala seperti influenza, sebagai kelanjutan dari surveilans dari COVID-19.
Ilustrasi anak sakit. Foto: Shutterstock
Melihat peningkatan kasus mycoplasma pneumonia di China, WHO merekomendasikan agar masyarakat mengikuti langkah untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan, seperti:
1. Rekomendasi vaksin untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogen pernapasan lain jika diperlukan.
2. Menjaga jarak dengan orang sakit.
3. Menjalani rawat jalan di rumah sakit.
4. Tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
5. Memakai masker dengan benar.
6. Memastikan ventilasi baik.
7. Mempraktikkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), termasuk cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
8. Segera ke fasilitas layanan kesehatan jika ada tanda gejala batuk dan atau kesulitan bernapas disertai demam.