Waspada! Scrolling HP 2 Jam per Hari Bikin Anak Praremaja Rentan Depresi
10 Juni 2025 17:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kehidupan anak yang memasuki usia praremaja hingga remaja bisa menjadi masa yang penuh tantangan bagi orang tua. Apalagi, di era digital yang saat ini jauh lebih berkembang ketimbang masa orang tuanya dahulu, bisa menyebabkan sederet masalah. Mulai dari kecanduan gadget dan media sosial, cyberbullying, paparan konten negatif, hingga tekanan sosial untuk mencapai standar yang terkadang tidak realistis.
ADVERTISEMENT
Buat Anda yang punya anak praremaja, coba perhatikan, berapa lama waktu yang ia dihabiskan untuk bermain gadget setiap harinya?
Sebab, Daily Mail melansir, dua jam saja anak Anda scrolling HP atau tabletnya bisa menggandakan risiko mengalami kecemasan, dan melipatgandakan lagi kemungkinan terjadinya depresi.
Sebuah studi di Inggris yang berlangsung selama 9 bulan menemukan, screen time yang begitu lama, terutama yang berlangsung pasif dan tanpa interaksi, bisa menyebabkan peningkatan kecemasan, depresi, agresi, hingga impulsif di kalangan anak-anak praremaja dan remaja awal.
Penelitian ini dilakukan di tengah krisis kesehatan mental yang berkembang di sekolah-sekolah di Inggris. Data Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menunjukkan lebih dari seperlima dari anak usia 8 hingga 16 tahun memiliki kemungkinan masalah kesehatan mental pada tahun 2023, dan meningkat 7 persen sejak tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Ahli saraf menyebut 45 persen dari anak berusia 12-17 tahun yang menjadi target penelitian, yang tidak memiliki masalah kesehatan mental sebelumnya, kemudian jadi memiliki gejala kejiwaan yang memerlukan evaluasi medis lebih lanjut.
"Ini benar-benar mengejutkan dan jauh lebih tinggi dari yang kita harapkan. Sebelum COVID, tingkat kecemasan pada remaja berada di antara 8 dan 15 persen. Kini, kami melihat hampir setengah dari ukuran sampel melaporkan peningkatan kecemasan, yang tentunya mengkhawatirkan," kata Prof. Emma Duerden, seorang ahli ilmu saraf asal Kanada.
Dampak Scrolling Gadget Paling Dirasakan oleh Anak hingga Remaja
Dalam studi terbaru, masalah yang sudah ada sebelumnya seperti kondisi kesehatan mental, penggunaan layar, data demografi, kesulitan emosional dan perilaku, serta tingkat kecemasan yang dirasakan dikumpulkan dari 580 anak. Beberapa hal yang dianalisis termasuk waktu yang dihabiskan di layar hingga perilaku penggunaannya, seperti bagaimana mereka mengunggah konten di media sosial.
ADVERTISEMENT
Scrolling secara pasif atau minim interaksi, serta mengonsumsi konten di media sosial tanpa menyortir informasinya, sejauh ini memiliki pengaruh negatif paling di kuat di kalangan anak hingga remaja.
Maka dari itu, Prof. Duerden mengingatkan orang tua untuk membatasi waktu anak di depan layar, yakni tidak lebih dari dua jam sehari. Yang tidak kalah penting juga adalah mendorong aktivitas fisik demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Meski diakui saat ini tidaklah mudah untuk menjauhkan anak-anak dari perangkat digital.
"Dalam penelitian sebelumnya, kami telah menunjukkan beberapa remaja melaporkan bermain layar hingga 15 jam dalam sehari. Mereka bangun, menatap layar, dan berdiam diri sepanjang hari. Ini adalah periode kritis bagi perkembangan otak dan perilaku, termasuk pengaturan emosi dan pengendalian impuls," tutup Prof. Duerden.
ADVERTISEMENT