Waspada! Selimut Bulu Bisa Jadi Penyebab Pneumonia pada Anak

9 September 2024 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hindari penggunaan selimut saat bayi tidur Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hindari penggunaan selimut saat bayi tidur Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penggunaan selimut biasanya digunakan untuk menghangatkan tubuh anak di malam hari. Meski begitu, pastikan bahan selimut yang digunakan si kecil ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya jangan gunakan selimut bulu untuk anak. Sebab, penggunaan selimut bulu bisa memicu pneumonia. Kok bisa?

Selimut Bulu Bisa Jadi Penyebab Pneumonia pada Anak

Tak hanya asap rokok, faktanya penggunaan selimut bulu juga bisa jadi penyebab pneumonia pada anak. Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp. A, mengatakan, dalam bahasa medis kondisi itu spesifik disebut pneumonitis hipersensitivitas, yang salah satunya bisa disebabkan oleh respons imun.
"Gejalanya biasanya keringat malam, batuk kering, sesak napas, dan adanya paparan berulang terhadap penyebab," kata dr. Aisya kepada kumparanMOM, Rabu (4/9).
Paparan berulang ini dapat menyebabkan jaringan tertentu pada paru-paru tidak dapat disembuhkan. Inilah yang kemudian dikenal dengan pneumonia. Nah, sering kali tenaga medis menyarankan untuk menghindari paparan yang bisa menyebabkan pneumonia.
Ilustrasi bayi tidur pakai selimut. Foto: Shutterstock
"Biasanya nanti dokter akan menanyakan 'Apakah ada hewan peliharaan di rumah seperti burung, kemudian juga terutama paparan bulu pada selimut dan bantal?'’’ tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bantal-bantal yang terbuat dari kapuk atau bulu hewan, kata dr. Aisya, berpeluang besar menyebabkan reaksi hipersensitivitas. Namun, kasus pneumonia imbas penggunaan langsung selimut atau bantal bulu jarang terdeteksi. Apalagi penyebab atau faktor risiko pneumonia ada banyak.
Pneumonia paling sering terjadi pada anak usia 0- 5 tahun. Pada usia 2 tahun, menjadi masa rawan si kecil mengalami pneumonia berat.

Bagaimana Cara Memilih Selimut yang Aman untuk Anak

1. Pakai Selimut Bahan Katun Organik
Cobalah lebih teliti memilih bahan kain selimut yang akan diberikan ke bayi. Misalnya, memilih katun organik alami karena kain jenis ini mudah menyerap keringat dan tidak mudah membuat kulit bayi iritasi.
Ilustrasi selimut. Foto: Shutter Stock
Tidak disarankan untuk menggunakan selimut dari bulu atau kulit domba karena bisa menyebabkan bayi kepanasan.
ADVERTISEMENT
2. Perhatikan Atribut dari Selimut
Orang tua sebaiknya tidak memakaikan si kecil selimut yang terlalu banyak bulu rumbai atau pita. Sebab, hal itu berisiko masuk ke dalam hidung bayi dan membuat bayi sulit bernapas.
"Hindari selimut yang berbentuk hoodie atau yang mempunyai kupluk di bagian kepalanya. Karena kupluknya itu bisa menutupi bagian kepala dan membatasi ruang udara kecil," pungkas dr. Aisya.