Waspadai Komplikasi Batu Empedu pada Anak

18 September 2022 12:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kena batu empedu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kena batu empedu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Batu empedu adalah endapan padat yang dibentuk oleh cairan empedu di kantung empedu. Kondisi ini termasuk salah satu penyakit yang bisa terjadi pada semua kalangan usia, termasuk anak. Penyebabnya pun bervariasi, mulai dari faktor lingkungan hingga faktor genetik.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, riwayat keluarga berperan penting dalam pembentukkan batu empedu pada anak. Selain itu, obesitas, kelebihan berat badan, dan minum obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu empedu.
Dikutip dari Mom Junction, dalam beberapa kasus pada anak, batu empedu cenderung tidak menimbulkan rasa sakit. Namun ada juga yang mengalami gejala nyeri perut di bagian kanan atas, kembung, demam, dan gangguan pencernaan lainnya. Selain itu, batu empedu dapat memicu beberapa komplikasi atau penyakit lain yang bisa terjadi pada anak. Apa saja?

5 Komplikasi Batu Empedu yang Bisa Terjadi pada Anak

Ilustrasi anak laki-laki sakit perut. Foto: Shutter Stock
1. Peradangan lapisan rongga perut
Jika duktus sistikus atau saluran yang menghubungkan kantung empedu tersumbat secara permanen, maka dapat menyebabkan penumpukan cairan empedu di kantung empedu. Hal ini akan menyebabkan infeksi yang disertai dengan gejala demam tinggi, sakit perut di bagian atas, dan detak jantung jadi lebih cepat. Bila infeksi tidak segera diatasi, maka dapat menyebabkan kantung empedu pecah, sehingga terjadi peradangan di lapisan dalam rongga perut.
ADVERTISEMENT
2. Choledocholithiasis
Choledocholithiasis adalah kondisi di mana batu empedu melewati duktus sistikus dan masuk ke dalam duktus biliaris komunis. Anak yang mengalami choledocholithiasis sering kali menunjukkan gejala, seperti penyakit kuning, urine berwarna kegelapan, tinja berwarna coklat tanah liat, dan kehilangan nafsu makan. Dalam beberapa kasus, batu empedu dapat berpindah dari saluran empedu, dan aliran empedu terbentuk kembali. Tetapi jika tidak kembali lancar, maka perlu dilakukan pengangkatan batu empedu melalui pembedahan.
3. Infeksi saluran empedu yang tersumbat
Infeksi saluran empedu yang tersumbat atau kolangitis akut cenderung menimbulkan gejala, seperti nyeri di perut bagian atas dan menjalar ke arah tulang belikat, demam tinggi, penyakit kuning, serta merasa kedinginan dan tidak enak badan. Beberapa anak dengan infeksi ini memerlukan terapi antibiotik tertentu.
Ilustrasi Anak Demam. Foto: Shutterstock
4. Pankreatitis akut
ADVERTISEMENT
Pankreatitis akut adalah penyumbatan saluran pankreas karena batu empedu. Gejala yang paling sering muncul adalah rasa sakit yang tiba-tiba menusuk di perut bagian atas, atau kram perut di bagian tengah perut bagian atas. Biasanya, rasa sakit ini kian memburuk setelah makan.
Oleh sebab itu, anak yang terkena pankreatitis akut mungkin mengalami kehilangan nafsu makan, demam tinggi, dan diare yang disertai nyeri perut. Sayangnya, belum ada obat yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit ini. Namun, dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri untuk mengatasi peradangan dan dianjurkan untuk konsumsi makanan nutrisi seimbang.
5. Ileus batu empedu
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, batu empedu berukuran besar dapat melubangi dinding kantung empedu dan membuat saluran antara kantung empedu dengan usus kecil atau usus besar. Hal ini dapat menyebabkan ileus batu empedu, seperti pembengkakan dan nyeri di perut, mual, dan sembelit. Jika si kecil mengalami gejala seperti itu, segera bawa ke dokter karena usus berisiko tinggi untuk pecah, dan menyebabkan perdarahan sampai infeksi.
ADVERTISEMENT