Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Di bulan Ramadan, umat muslim wajib menunaikan ibadah puasa . Meski begitu, ada beberapa golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, salah satunya adalah ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, ibu hamil bisa mengganti puasa Ramadan di lain hari apabila sudah mampu atau dapat mengganti puasa dengan membayar fidyah. Tapi, bagaimana bila ibu hamil merasa mampu dan tetap ingin berpuasa? Apa yang harus diperhatikan?
Kata Dokter soal Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Bila Ibu Hamil Ingin Berpuasa
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG mengatakan, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan apabila ibu hamil ingin berpuasa. Apa saja?
1. Ibu Hamil Harus Fit
Pastikan ibu hamil dalam kondisi sehat, serta tidak ada mual dan muntah berlebihan. Sebab, kondisi mual dan muntah bisa memperberat puasa.
2. Kalori Harian Tercukupi
Kalori harian harus tercukupi dan bisa dibagi dalam tiga waktu makan, yakni sahur, waktu berbuka dan saat setelah salat tarawih.
ADVERTISEMENT
3. Cukupi Kebutuhan Cairan
Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka puasa. Ingat, setidaknya ibu hamil perlu minum 2,5 sampai 3 liter per harinya.
4. Jangan Dipaksa
Jangan memaksakan bila tidak kuat berpuasa dan lebih baik segera berbuka. Sebab, ibu hamil termasuk golongan yang mendapat keringanan untuk boleh tidak berpuasa.
5. Rutin Melakukan Pemeriksaan USG
Pastikan ibu selalu memantau perkembangan bayi secara berkala melalui pemeriksaan USG atau ultrasonografi. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk melihat apakah air ketubannya cukup atau kurang, sehingga dokter bisa menentukan apakah aman atau tidak melakukan ibadah puasa.
"Ingat, sebelum melakukan puasa, sebaiknya harus berkonsultasi ke dokter. Dengan konsultasi ini, Anda bisa meminta rekomendasi apa yang boleh atau tidak dilakukan selama puasa," tutup dr. Dinda.
ADVERTISEMENT