news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Yang Harus Diperhatikan Bila Ibu Hamil Ingin Puasa

3 Maret 2025 14:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yang Harus Diperhatikan Bila Ibu Hamil Ingin Puasa. Foto: amenic181/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Yang Harus Diperhatikan Bila Ibu Hamil Ingin Puasa. Foto: amenic181/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di bulan Ramadan, umat muslim wajib menunaikan ibadah puasa. Meski begitu, ada beberapa golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, salah satunya adalah ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, ibu hamil bisa mengganti puasa Ramadan di lain hari apabila sudah mampu atau dapat mengganti puasa dengan membayar fidyah. Tapi, bagaimana bila ibu hamil merasa mampu dan tetap ingin berpuasa? Apa yang harus diperhatikan?

Kata Dokter soal Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Bila Ibu Hamil Ingin Berpuasa

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG mengatakan, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan apabila ibu hamil ingin berpuasa. Apa saja?
1. Ibu Hamil Harus Fit
Ilustrasi ibu hamil puasa. Foto: PR Image Factory/Shutterstock
Pastikan ibu hamil dalam kondisi sehat, serta tidak ada mual dan muntah berlebihan. Sebab, kondisi mual dan muntah bisa memperberat puasa.
2. Kalori Harian Tercukupi
Kalori harian harus tercukupi dan bisa dibagi dalam tiga waktu makan, yakni sahur, waktu berbuka dan saat setelah salat tarawih.
ADVERTISEMENT
3. Cukupi Kebutuhan Cairan
Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka puasa. Ingat, setidaknya ibu hamil perlu minum 2,5 sampai 3 liter per harinya.
ibu hamil minum air Foto: Shutterstock
4. Jangan Dipaksa
Jangan memaksakan bila tidak kuat berpuasa dan lebih baik segera berbuka. Sebab, ibu hamil termasuk golongan yang mendapat keringanan untuk boleh tidak berpuasa.
5. Rutin Melakukan Pemeriksaan USG
Pastikan ibu selalu memantau perkembangan bayi secara berkala melalui pemeriksaan USG atau ultrasonografi. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk melihat apakah air ketubannya cukup atau kurang, sehingga dokter bisa menentukan apakah aman atau tidak melakukan ibadah puasa.
Ilustrasi usg bayi.. Foto: Getty Images
"Ingat, sebelum melakukan puasa, sebaiknya harus berkonsultasi ke dokter. Dengan konsultasi ini, Anda bisa meminta rekomendasi apa yang boleh atau tidak dilakukan selama puasa," tutup dr. Dinda.
ADVERTISEMENT