Yang Membuat Janin Tidak Berkembang, Ibu Hamil Perlu Tahu!

28 September 2020 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Janin. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Janin. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap ibu hamil, tentu ingin janin yang tengah dikandung berkembang dengan baik hingga lahir selamat ke dunia. Maka wajar bila harapan ini kerap menimbulkan kekhawatiran mengingat kita tidak bisa melihat langsung kondisi si kecil di dalam sana. Apakah perkembangan janin normal? Mungkinkah mengalami keterlambatan perkembangan?
ADVERTISEMENT
Moms, kita perlu tahu, ada tiga hal yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang janin. Pertama karena pengaruh bahan-bahan berbahaya dari lingkungan di luar tubuh ibu. Kedua, bawaan abnormalitas dari genetik ibu atau ayah. Dan ketiga, abrasi yaitu hilangnya salah satu kromosom pembawa sifat pada salah satu gamet atau pada pembelahan pertama.
Namun ketiganya tidak akan terjadi, jika tidak ada faktor pemicunya, Moms. Apa saja?
Perkembangan janin. Foto: Shutterstock

7 Faktor Penghambat Perkembangan Janin

1. Hipertensi

Hipertensi yang terjadi selama masa kehamilan, bisa menyebabkan perkembangan janin terhambat. Selain itu, preeklampsia bisa meningkatkan tekanan darah dan menekan pembuluh darah. Akibat terbatasnya aliran darah ke plasenta, sehingga mengurangi suplai oksigen dan nutrisi yang cukup ke janin.
ADVERTISEMENT

2. Kelainan Kromosom

Adanya kelainan struktural atau kromosom bisa mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Ini bisa menyebabkan bai cacat lahir dengan jantung atau ginjal, atau masalah genetik.
Ilustrasi hamil bayi kembar. Foto: Shutterstock

3. Kehamilan Kembar

Dalam beberapa kasus kehamilan anak kembar, perkembangan janin keduanya cenderung melambat disebabkan oleh ketidakefisienan plasenta untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi kembar. Selain itu, kemungkinan terjadinya gangguan hipertensi juga tinggi pada kehamilan kembar.

4. Infeksi

Setiap infeksi yang ditransfer ibu selama kehamilan bisa menyebabkan pertumbuhan janin melambat. Infeksi seperti sifilis (infeksi bakteri yang ditularkan secara seksual), toksoplasmosis (infeksi parasit yang ditularkan terutama melalui daging yang kurang matang), cytomegalovirus (infeksi virus dengan dampak signifikan selama kehamilan karena kekebalan yang lebih lemah), dan rubella (campak Jerman) meningkatkan kemungkinannya.
ADVERTISEMENT

5. Kurang dan Terlalu banyak Cairan Ketuban

Kurang dan banyaknya cairan ketuban yang ada di dalam perut ibu, bisa menyebabkan bayi tumbuh dengan lambat. Diperlukan cairan ketuban yang cukup di dalam kantung agar perkembangan janin normal terjadi.
Namun, tingkat cairan yang rendah (juga disebut sebagai oligohidramnion) dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan janin, begiitu pula dengan kelebihan ketuban.

6. Kelainan Tali Pusat

Tali pusat menghubungkan janin dengan plasenta. Ini berisi satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis, yang membawa darah antara janin dan plasenta. Namun bila hanya terdapat satu arteri di tali pusat, maka kelainan ini menyebabkan hambatan pertumbuhan janin.
Janin terlilit tali pusar. Foto: Shutter Stock

7. Faktor dari Ibu

Ibu dengan berat badan tidak ideal atau kecil, kurangnya nutrisi yang dimakan oleh ibu, bentuk rahim yang tidak normal, penyakit bawaan ibu, kelainan kromosom, memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol, mengonsumsi obat-obatan, dan terkena radiasi atau bahan kimia dosis tinggi, bisa menyebabkan pertumbuhan bayi tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, itulah 7 faktor yang dapat jadi pemicu terhambatnya perkembangan janin. Waspadai selalu, ya! Antara lain dengan rutin memeriksakan diri serta kehamilan Anda secara berkala ke bidan atau dokter. Semoga si kecil di dalam sana senantiasa baik-baik saja.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.