Yang Perlu Dilakukan Orang Tua Bila Anak Alami Pelecehan Emosional

16 September 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak korban pelecehan emosional. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak korban pelecehan emosional. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Selain pelecehan seksual, orang tua juga perlu waspada terhadap pelecehan emosional yang cukup sering terjadi pada anak. Ya Moms, hal ini bisa dilakukan oleh pengasuh, teman di sekolah, ataupun orang lain yang berada di sekitar anak.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pelecehan emosional juga bisa dilakukan langsung oleh orang tua, lho. Hal ini terkadang tidak disadari dan jarang terlihat secara kasat mata. Sebab pelecehan emosional biasanya terjadi melalui perkataan, pola asuh, dan tindakan tertentu. Oleh karena itu, orang tua perlu memfilter dan berhati-hati saat berbicara dan bertindak pada anak.
Ilustrasi ibu marah pada anak. Foto: Shutter Stock
Ya Moms, pelecehan emosional bukan hanya berdampak pada kesehatan mental anak, melainkan juga pada perkembangannya. Anak yang mengalami pelecehan emosional berisiko mengalami masalah kognitif, gangguan emosional dan perilaku, hingga terlibat dalam masalah sosial.
Nah Moms, bila pelecehan emosional disebabkan oleh faktor eksternal, seperti dilakukan oleh pengasuh, teman sebaya, atau orang lain, apa yang perlu dilakukan orang tua?

5 Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua Bila Anak Alami Pelecehan Emosional

Ilustrasi Ibu dan anak. Foto: Shutter Stock
Menurut Child Welfare Information Gateway, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua bila anak mengalami pelecehan emosional.
ADVERTISEMENT
1. Berbicara dan mendengarkan
Cara utama yang perlu orang tua lakukan adalah berbicara dan mendengarkan. Ya Moms, bantu anak Anda melampiaskan perasaan yang sedang dialami. Cobalah ajak anak untuk bercerita apa saja aktivitas yang hari itu ia lakukan, apa yang dilakukan oleh pelaku, dan kenapa pelaku bisa melakukan atau mengatakan hal seperti itu.
Bila menurut Anda itu bukan kesalahan si kecil, jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti bahwa itu bukan kesalahannya. Dengan begitu, anak menjadi paham, sehingga bisa mengembalikan rasa percaya diri dan meningkatkan harga dirinya kembali.
2. Berikan dukungan yang positif
Orang tua perlu terus-menerus memberikan dukungan positif pada anak. Latih mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kekuatannya. Anda juga perlu menunjukkan dukungan dan perhatian agar membuat anak merasa dihargai.
ADVERTISEMENT
3. Kenalkan cara menghadapi masalah dengan positif
Anak juga perlu mengetahui cara menghadapi masalah dengan hal-hal yang positif. Misalnya, mempraktikkan latihan pernapasan, meditasi, dan melakukan aktivitas menarik, salah satunya menulis untuk mencurahkan isi hatinya.
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutter Stock
4. Bangun kepercayaan diri anak
Bangun kepercayaan diri anak Anda agar mereka mempercayai orang lain. Selain itu, Anda dapat membawa anak-anak ke acara atau pertunjukkan agar mereka mendapatkan teman baru dan membangun hubungan yang bermakna. Ya Moms, hal ini dilakukan untuk membentuk pola pikir dan rasa percaya diri ini bahwa tidak semua orang adalah pelaku kekerasan.
5. Konsultasi dengan psikolog
Tak ada salahnya untuk minta bantuan psikolog bila hal ini sulit ditangani sendiri. Mungkin saja ada beberapa kondisi atau trauma masa lalu yang membuat anak sulit mengendalikan perasaan dan emosinya.
ADVERTISEMENT
6. Bicarakan dengan Pelaku
Tidak semua pelaku pelecehan emosional terhadap anak sadar bahwa tindakannya telah melukai si kecil, Moms. Oleh karena itu tak ada salahnya berbicara langsung dengan pelaku agar Anda bisa melihat permasalahan dari dua sisi. Temukan solusi bersama atas insiden tak menyenangkan tersebut, termasuk memintanya menyampaikan maaf pada anak Anda.