Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Yang Perlu Diwaspadai Orang Tua Bila Anak Masih Ngompol
15 Agustus 2021 16:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Parents, mengompol pada dasarnya adalah masalah neurologis alami. Hal ini dijelaskan oleh Lawrence Balter, Ph.D., seorang psikolog asal New York, Amerika Serikat. Ia berkata, pada masa kanak-kanak, otak belum mampu memberikan sinyal ke kandung kemihnya untuk menahan air kencingnya ketika mereka tertidur.
Ketika anak sudah dapat diajari keterampilan dan kebiasaan untuk memakai toilet sendiri (biasanya mulai usia 18 bulan hingga 4 tahun), kebiasaan mengompol akan berhenti.
Tapi bagaimana bila tidak?
Moms, dalam istilah medis ada yang disebut Enuresis atau kebiasaan mengompol yang dilakukan anak usia 4 tahun ke atas.
Enuresis, Kebiasaan Ngompol Anak usia 4 Tahun ke Atas
Ada 2 tipe Enuresis, yaitu berkesinambungan dan yang tidak. Enuresis berkesinambungan adalah bila ini adalah mengompol yang timbul sejak lahir atau sejak anak masih bayi dan terus berlanjut hingga usianya di atas 4 tahun.
ADVERTISEMENT
Enuresis berkesinambungan disebabkan terlambatnya mekanisme kontrol kencing anak atau kegagalan dalam toilet training atau latihan menggunakan toilet.
Enuresis tidak berkesinambungan adalah bila sebelumnya anak sudah tidak mengompol lagi paling tidak selama 3 bulan, kemudian kembali mengompol. Enuresis tipe ini umumnya disebabkan adanya stres atau krisis emosional yang membuat anak merasa cemas.
Misalnya saat ia sakit, barus saja mendapat adik, pindah rumah, melihat orang tuanya bertengkar atau konflik-konflik orang tua lain yang mengganggu rasa aman anak.
Mana pun yang dialami anak, orang tua perlu berusaha mengatasinya.
Tips Atasi Kebiasaan Ngompol Anak usia 4 Tahun ke Atas
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi kebiasaan ngompol pada anak usia 4 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
Antara lain membatasi minum anak setelah pukul 6 sore, memberi anak motivasi dan pujian setiap pagi bila ia berhasil tidak mengompol, memberi lebih banyak perhatian agar anak tidak merasa stres, hingga membiasakan anak untuk bangun dan buang air kecil di malam hari kemudian biarkan ia tidur kembali.
Kalau dengan berbagai cara kebiasaan mengompol anak tidak juga berhenti, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk membawa anak ke psikolog atau ke dokter spesialis urologi untuk mengetahui apakah anak mengalami gangguan yang lebih serius.
Yang jelas jangan hukum atau marahi anak karena mengompol ya, MOms. Hal ini tidak akan membantu anak untuk sembuh dari kebiasaan tersebut. Bila dimarahi, bisa jadi masalah ngompol yang anak alami malah tidak sembuh-sembuh dan semakin lama!
ADVERTISEMENT