Yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil dengan Plasenta Previa

4 Januari 2022 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plasenta punya peran penting selama kehamilan, yaitu bertugas memasok nutrisi dan oksigen ke bayi di dalam kandungan. Biasanya, plasenta akan menempel di dinding rahim bagian atas, samping, depan, atau belakang, Moms.
ADVERTISEMENT
Namun pada beberapa kasus, plasenta juga bisa menempel di bagian bawah rahim. Jika hal ini terjadi, maka artinya Anda mengalami plasenta previa. Kondisi ini terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks karena posisinya di bawah rahim.
Plasenta previa dapat menyebabkan pendarahan hebat selama kehamilan dan juga saat persalinan. Sehingga, dokter mungkin akan meminta ibu hamil lebih ketat menjaga kehamilan dan menghindari melakukan kegiatan tertentu.
Lantas, apa saja ya yang tidak boleh dilakukan ibu hamil dengan plasenta previa?

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil dengan Plasenta Previa

Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Ibu hamil dengan plasenta previa disarankan untuk tidak berhubungan seks dulu. Sebab, hal itu dapat menimbulkan komplikasi dan menyebabkan risiko pendarahan antepartum atau pendarahan vagina.
ADVERTISEMENT
Asisten Profesor Kebidanan dan Ginekologi di University of Texas Health Science Center, Mike Adler, MD, juga menjelaskan bahwa plasenta previa bisa membuat hubungan seks jadi lebih berisiko. Seperti menyebabkan pendarahan yang membahayakan ibu dan janin.
“Ibu hamil dengan plasenta previa harus menghindari berhubungan seks, karena bisa menyebabkan pendarahan,” jelas Adler seperti dikutip dari WebMD.
Kemudian, orgasme juga lebih baik dihindari jika Anda memiliki plasenta previa. Alasanya karena aktivitas ini dapat menyebabkan kontraksi uterus sementara yang dapat memicu pendarahan.
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
Selain itu, seperti dikutip dari UpToDate, ibu hamil dengan plasenta previa juga perlu menghindari olahraga, baik sedang maupun berat. Apalagi angkat berat atau berdiri dalam waktu yang lama. Sebab kegiatan tersebut dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
ADVERTISEMENT
Dokter juga biasanya tidak menyarankan melahirkan secara normal jika Anda mengalami plasenta previa parsialis, yakni plasenta yang melekat rendah di dekat leher rahim dan menutupi sebagian jalan lahir. Dan juga plasenta previa totalis, yakni plasenta yang melekat rendah di dekat leher rahim dan menutupi keseluruhan jalan lahir.
Dua kondisi tersebut butuh tindakan operasi caesar, karena bayi tidak dapat melewati serviks yang terhalang oleh plasenta. Sehingga, dokter juga mungkin akan menyarankan melakukan operasi caesar terjadwal, Moms.