YouTube Blokir Pengguna di Bawah Usia 13 Tahun dari Live Streaming

YouTube. Foto: PixieMe via Shutterstock

YouTube saat ini menjadi platform streaming video paling populer di dunia. Tak heran, angka penontonnya pun terus tumbuh besar dan meningkat pesat, tak terkecuali anak-anak.

Ya Moms, bukan hanya orang dewasa yang seolah terhipnotis dengan konten-konten YouTube, anak-anak pun juga demikian. Berdasarkan laporan survei yang didapat aplikasi aktivitas keluarga bernama Hoop, beberapa anak-anak bahkan bermimpi untuk bekerja sebagai YouTuber jika sudah besar nanti.

Sadar akan hal itu, YouTube pun membuat berbagai kebijakan untuk melindungi pengguna anak-anak. Antara lain dengan memperbarui pedoman keamanannya baru-baru ini. Seperti apa pedoman keamanan Youtube yang baru? Youtube membatasi pengguna berusia di bawah 13 tahun untuk membuat konten live streaming tanpa pengawasan orang dewasa.

Aplikasi YouTube. Foto: Freestock.org

YouTube Korea pada blog resminya menjelaskan bahwa mereka memblokir pengguna praremaja dari live streaming tanpa ditemani oleh orang dewasa. Perubahan telah diumumkan di blog global perusahaan pada 3 Juni lalu.

"Untuk anak-anak, kami mengambil pendekatan ekstra hati-hati terhadap penegakan kami dan kami selalu melakukan perbaikan pada perlindungan kami," kata YouTube.

Ilustrasi Youtube Foto: Reuters/Beawiharta

YouTube mengatakan platform-nya tidak pernah dibuat khusus untuk anak berusia di bawah 13 tahun. Setiap minggu, pihak YouTube juga menghentikan ribuan akun yang digunakan oleh anak di bawah umur.

Selain itu, untuk mengatasi eksploitasi anak di bawah umur, YouTube juga telah menyensor video dan menghapus lebih dari 800.000 video karena melanggar kebijakan keselamatan anak di kuartal pertama tahun 2019. Mayoritas video tersebut memiliki kurang dari 10 kali dilihat sebelum dihapus oleh YouTube.

Pada bulan Maret, YouTube bahkan sudah mulai menonaktifkan bagian komentar di bawah video yang menampilkan anak-anak di bawah usia 13 tahun.