Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
1.048 Warga Rohingya Mengungsi di Aceh Imbas Konflik Myanmar
24 Februari 2025 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Komisi XIII menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Wilayah Barat Kementerian Imigrasi Dan Pemasyarakatan. Agendanya membahas isu-isu aktual di setiap daerah.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dibahas dalam rapat tersebut adalah soal etnis Rohingya yang mencari suaka ke Provinsi Aceh. Sejak beberapa tahun terakhir, ribuan pengungsi Rohingya terdampar di Indonesia yang masuk melalui perairan Aceh.
Kepala Kantor Dirjen Imigrasi Aceh, Novianto Sulaksono, mengatakan total ada ribuan warga Rohingya yang terdampar di Indonesia. Bila dirinci totalnya ada 1.048 orang.
“Saat ini di wilayah Aceh ada 4 kamp penampungan,” kata Novianto di rapat tersebut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/2). Paling banyak berada di Pidie, mencapai 600 lebih pengungsi.
“Saat ini ada berjumlah 93 orang. Kemudian penampungan di Aceh Timur. Saat ini jumlahnya 376 orang. Penampungan di Desa Kule, Pidie, 59 orang. Desa Minaraya, Pidie, 576 orang,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Novianto menjelaskan, banyaknya orang Rohingya yang masuk ke Aceh akibat konflik di Myanmar, yang membuat kelompok tersebut semakin terhimpit dan memilih meninggalkan negaranya.
“Yang pertama, kondisi politik di Myanmar, mereka bergerak ke Aceh karena memang yang wilayahnya terdekat,” ungkapnya.
“Di mana kondisi di Myanmar, mereka menjadi kelompok etnis muslim yang tertekan. Mereka mengalami kekerasan, diskriminasi, sehingga mereka mencari tempat untuk berlindung,” pungkasnya.