Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, menjabarkan, gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo kurang dari 3 terjadi sebanyak 783 kali. Kemudian berkekuatan Magnitudo 3 sampai dengan Magnitudo kurang dari 5 sebanyak 345 kali.
“Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo lebih besar sama dengan 5 (M≥5) tercatat sebanyak 10 kejadian, di mana Magnitudo terbesar yaitu 6.4 yang terjadi di Laut sebelah Barat Aceh pada tanggal 24 September 2022 lalu,” ujar Andi dalam keterangannya, Senin (2/1).
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi yang terjadi di Aceh didominasi dengan gempa bumi dangkal berkedalaman kurang dari 60 kilometer sebanyak 1.038. Sedangkan gempa dengan kedalaman menengah (60-kurang dari 300 kilometer) terjadi 100 kali.
Berdasarkan laporan instansi terkait serta masyarakat, terdapat 44 gempa bumi yang dirasakan sepanjang tahun 2022. Skala dampak yang terbesar mencapai IV MMI dirasakan terbesar mencapai IV MMI atau terjadi di siang hari, dirasakan banyak orang dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah; menyebabkan gerabah pecah; serta jendela dan pintu berderik, dinding berbunyi.
ADVERTISEMENT
“Dari peta seismisitas wilayah Aceh pada tahun 2022 terlihat wilayah Patahan Sumatera segmen Aceh-Central yang terletak Kabupaten Pidie bagian Barat, merupakan wilayah dengan tingkat keaktifan gempa bumi (seismisitas) tinggi,” tutur Andi.
Andi mengimbau, masyarakat untuk tetap waspada, bersikap tenang, dan tidak panik serta tidak terpengaruh dengan informasi bohong. Masyarakat juga harus memastikan informasi terkait kecuacaan dan gempa bumi bersumber resmi dari BMKG.
“Peningkatan kapasitas masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman bahaya gempa bumi,” pungkasnya.