1.317 WNI di Papua Nugini Diminta Waspadai Kerusuhan Berdarah

11 Januari 2024 23:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berlarian membawa membawa barang-barang rampasan di tengah kerusuhan di Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (10/1/2024). Foto: Andrew KUTAN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga berlarian membawa membawa barang-barang rampasan di tengah kerusuhan di Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (10/1/2024). Foto: Andrew KUTAN / AFP
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengeluarkan peringatan terhadap 1.317 WNI yang berada di Papua Nugini. Mereka diminta waspada terhadap penjarahan dan pembakaran yang terjadi sejak Rabu (10/1) lalu.
ADVERTISEMENT
"KBRI terus menjalin komunikasi dengan para WNI dan juga mengeluarkan imbauan agar selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan serta tetap tinggal di kediaman sekiranya tidak ada keperluan yang sangat mendesak. Segera hubungi Hotline KBRI jika memerlukan bantuan kedaruratan," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha lewat keterangannya, Kamis (11/1).
"Jumlah WNI di PNG yang terdata di database KBRI sebanyak 1.317 orang," tambahnya.
Judha menuturkan, kerusuhan saat ini tidak hanya terjadi di Ibu Kota Port Moresby, tapi sudah merebak ke kota lainnya. Terjadi penjarahan dan pembakaran.
"Kerusuhan berupa penjarahan dan pembakaran toko terjadi mulai tanggal 10 Januari 2024 di Port Moresby dan kemudian merebak ke beberapa kota lainnya. PM James Marape telah mendeklarasikan keadaan darurat (state of emergency) selama 14 hari untuk wilayah Port Moresby," jelasnya.
ADVERTISEMENT
KBRI Port Moresby telah berkoordinasi Kemlu dan Kepolisian Papua Nugini untuk perlindungan WNI. Sejauh ini belum ada WNI yang jadi korban kerusuhan.
"Dengan Kemlu dan Kepolisian PNG untuk pelindungan dan peningkatan keamanan bagi para WNI. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut," jelasnya.