news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

1,47 Juta Hektar Lahan DAS Barito di Kalsel Gundul, Apa Penyebabnya?

19 Januari 2021 20:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pasar Terapung, Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pasar Terapung, Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah dilanda banjir besar yang merendam 10 kabupaten/kota. Banjir tersebut mengakibatkan ratusan ribu warga mengungsi dan puluhan ribu rumah terendam.
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan Hutan dan Kehutanan (KLHK) menyatakan banjir tersebut disebabkan curah hujan tinggi.
Sehingga sungai-sungai di Kalsel yang merupakan bagian Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito tak mampu menampung air hingga meluap ke jalan dan pemukiman warga.
Kawasan hutan yang dimanfaatkan petani Desa Tiwingan Lama, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/9/2018). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
KLHK menyebut DAS Barito mencakup 4 provinsi di Kalimantan yakni:
Dari 1,8 juta hektar luas DAS Barito di Kalsel, proporsi areal berhutan di sekitarnya hanya 18,2%.
"15% berupa hutan alam dan 3,2% lainnya merupakan hutan tanaman," ujar Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Karliansyah, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (19/1).
ADVERTISEMENT
Sedangkan sisa areal DAS Barito yang tidak berhutan alias gundul seluas 81,8% atau 1,47 juta hektare. Luas areal DAS Barito yang gundul didominasi lahan pertanian kering campur semak 21,4%, sawah 17,8 %, dan perkebunan 13%. Padahal, areal hutan di DAS berfungsi menampung air ketika sungai meluap.
Kawasan hutan yang dimanfaatkan petani Desa Tiwingan Lama, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/9/2018). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Apa penyebab 81,8% area DAS Barito gundul?
Sekretaris Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Hanif Faisol, menyatakan masifnya bukaan lahan di DAS Barito Kalsel lantaran mayoritas warga hidup di aliran sungai.
"Kalsel memiliki penduduk 3,6 juta dan 2,7 jutaan (di antaranya) hidup di DAS Barito yang di bagian Kalimantan Selatan," kata Hanif.
Ia menyebut, mayoritas warga Kalsel atau 65% memang tinggal di DAS Barito dengan bertani dan berkebun karet atau sawit.
ADVERTISEMENT
"Memang penduduk Kalsel 65% hidupnya di DAS Barito dari luas tanah di Kalimantan Selatan seluas 4 juta hektar. Jadi usel-uselan di DAS Barito," ucapnya.
Warga melintasi banjir yang menggenangi kawasan padat penduduk di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
"Ini berbeda jauh dengan Kalimantan Tengah. Total penduduk di Kalimantan Tengah itu 2,5 juta dengan luas kawasan luas daratan 15 juta hektar," lanjut eks Kadis Kehutanan Kalsel tersebut.
Sementara pembukaan lahan di DAS Barito untuk area tambang, kata Hanif, seluas 2.800 hektar. Ia menyebut izin tambang di DAS Barito terus ditertibkan. Sebab dahulu, areal pertambangan lebih luas dari jumlah tersebut.
"Ini juga sudah banyak dilakukan penertiban sejak zaman Ibu Siti Nurbaya (Menteri LHK) dan Bapak Sahbirin Noor (Gubernur Kalsel). Sehingga kegiatan IUP yang memang sudah tidak lagi bisa dipertahankan sudah mulai dicabut," tutupnya.
ADVERTISEMENT