1.946 Kendaraan Diputar Balik saat Ganjil Genap dan Penutupan Tol di Kota Bogor

19 Juni 2021 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberlakuan ganjil genap di Kota Bogor, Sabtu (19/6). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemberlakuan ganjil genap di Kota Bogor, Sabtu (19/6). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Satgas COVID-19 Kota Bogor, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan penerapan ganjil genap dan penutupan Tol Barangsiang pada Sabtu (19/6), membuat sebanyak 1.946 kendaraan roda empat dan roda dua diputar balik balik.
ADVERTISEMENT
Susatyo menjelaskan, penutupan akses tol ini dilaksanakan secara insidentil apabila memang ruas di penyekatan di Jalan Tol Baranangsiang itu cukup padat.
Selain penutupan, Satgas akan berlakukan buka tutup di pintu tol arah Bogor baik dari Jagorawi maupun dari Ciawi. Selain di ruas tol, kata Susatyo, penyekatan kendaraan pelat ganjil dilakukan di 5 titik check point.
Sebanyak 300 personel gabungan siaga untuk menyekat kendaraan di 5 titik tersebut. Lokasi check point berada di pertigaan terminal Baranangsiang, kedua di Jalan Jenderal Sudirman Air Mancur, ketiga di Jalan Pajajaran, keempat di Jembatan Merah, dan yang kelima rekayasa satu arah di Jalan empang menuju mal BTM.
Selain itu, tim juga berpatroli keliling ke enam wilayah kecamatan yang ada di Kota Bogor.
Pantauan pemberlakuan ganjil genap di Kota Bogor, Sabtu (19/6). Foto: Dok. Istimewa
"Hingga saat ini total 1.946 pengemudi kendaraan terdiri dari 1.048 kendaraan roda empat dan 898 kendaraan roda dua. Semua kendaraan bermotor diputar balik arah, tidak ada yang diberikan sanksi administratif maupun sanksi teguran, hanya diingatkan agar menggunakan kendaran sesuai tanggal di kalender," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya di persimpangan keluar tol Baranangsiang, Kota Bogor, menyampaikan, kebijakan ganjil genap dan penyekatan atau penutupan tol ini ditargetkan untuk menekan mobilitas warga.
"Targetnya bukan saja mengurangi mobilitas warga Bogor tetapi juga menyampaikan pesan kepada warga Jakarta dan sekitarnya untuk berhitung dan memikirkan kembali bila ingin mengunjungi Bogor. Kebanyakan yang datang ke Bogor itu pagi dan siang makannya jamnya itu jam 10.00 WIB sampai 18.00 WIB dan kita lihat di lapangan arusnya memang kemungkinan kita lihat warga sudah mulai sadar kondisinya seperti apa," ujar dia.