Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
1 Pasien Cacar Monyet Pengidap HIV di RSCM Meninggal, Apa Penyebabnya?
23 November 2023 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Satu pasien monkeypox atau cacar monyet di Indonesia meninggal dunia di RSCM Jakarta. Bagaimana kronologinya?
ADVERTISEMENT
dr. Lie Khie Chen selaku dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan Subspesialis Penyakit Tropik dan Infeksi memberikan penjelasan terkait hal ini.
"Kami di RSCM menerima rujukan, sebenarnya pasien sudah dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Sebelumnya juga pasien sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit lain," ujar dr Lie dalam jumpa pers virtual, Kamis (23/11).
"Jadi ini sudah berjalan beberapa minggu, 3 sampai 4 minggu sebelum ke RSCM," sambungnya.
Ia pun menjelaskan kondisi sebelum masuk RSCM sudah ada komorbid di bagian pencernaan. Dirujuk ke RSCM pun karena harus dilakukan operasi.
"Kenapa dirujuk ke RSCM? Karena pasien memiliki masalah di pencernaan, di situ terjadi gangguan di bagian usus, terjadi sumbatan. Jadi perlu melakukan operasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah operasi, kondisi pasien sempat stabil. Namun karena kondisi lexi (benjolan)-nya cukup banyak. Lalu muncul komplikasi di paru. Akhirnya pasien berjenis kelamin laki-laki itu tak tertolong.
"Pascaoperasi kondisi pasien stabil, tapi karena komorbid lainnya itu kondisi pasien dan juga mungkin proses mpoxnya, lesinya cukup banyak, sehingga terjadi komplikasi. Dalam perawatan 2 minggu terjadi komplikasi di paru," katanya.
"Kami sudah berusaha mengatasi kondisi pasien terlalu berat, sehingga tidak bisa tertolong (meninggal dunia)" kata dia.
Maxi menyebut mayoritas kasus cacar monyet di Indonesia adalah penderita HIV dan Gay atau lelaki suka lelaki.
Sementara itu jubis Kemenkes Nadia Tarmizi menyebut pasien meninggal mengidap HIV.
"Iya HIV, viral load 6," jelas Nadia melalui pesan singkat.
ADVERTISEMENT
Berikut data detailnya:
HIV: 39 kasus
Sifilis: 6 kasus
Hipertensi: 2 kasus
HSV: 2 kasus
TBC aktif: 2 kasus