1 Sapi dan 2 Kambing di Gunungkidul Mati Diduga Kena Antraks

8 Maret 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sampel darah positif antraks. Foto: Jarun Ontakrai/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampel darah positif antraks. Foto: Jarun Ontakrai/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seekor sapi dan dua kambing milik warga di Dusun Kayoman, Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, mati diduga kena virus antraks. Tiga hewan ternak itu mati pada Kamis (7/3).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengatakan ternak itu milik warga berinisial S.
Sapi yang mati itu sempat disembelih tetapi urung dikonsumsi.
"Tanggal 7 (Maret) sapi Pak S mati kemudian disembelih, tetapi tidak jadi diporak atau dimakan. Siang itu dikubur," kata Wibawanti dihubungi wartawan, Jumat (8/3).
Sapi milik S ini mati Kamis dini hari. Sementara satu kambing mati pada siang harinya, langsung disembelih dan dikubur.
"Masih ada tiga ekor kambing kemudian diselamatkan di rumah saudaranya, tapi ternyata satu (kambing) lagi mati. Jadi tanggal 7 (Maret) ada satu sapi tiga kambing milik Pak S (mati)," katanya.

Dinas Peternakan Akan Uji Lab

Ketiga hewan ternak itu diduga kena antraks sehingga untuk membuktikannya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul sudah mengambil sampel darah yang mati dan tanah untuk diuji lab ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.
ADVERTISEMENT
"Baru dugaan. Nanti kita buktikan melalui uji lab," ujarnya.
Selain itu, petugas juga telah menyemprotkan cairan formalin di lokasi penyembelihan dan pengulitan hewan ternak yang mati itu. Lalu lintas keluar masuk ternak juga diimbau dibatasi di dusun itu.
Asupan vitamin serta antibiotik tambahan juga diberikan kepada para ternak di sana. Lalu 12 hari selanjutnya akan dilaksanakan vaksinasi hewan ternak.
"Untuk sementara ternak jangan dikeluarkan dulu di lokasi tersebut," ujar Wibawanti.
Di sisi lain, hasil penelusuran dinas, S ini pada 24 Februari lalu membawa potongan daging milik warga Sleman berinisial W.
"Saya tidak tahu (rincinya), cuma dibawanya posisinya kambingnya sudah mati. Saya tidak tahu sistemnya dibeli atau dikasihkan," katanya.
Potongan daging itu dikuliti di rumah S dan selanjutnya dikonsumsi. Saat ini, S juga tengah dirawat di rumah sakit. Namun soal kondisi S secara klinis, Wibawanti tidak menjelaskan karena bukan wewenangnya.
ADVERTISEMENT