1 Tahun Menanti Keadilan, Keluarga Korban Tabrak Lari di Solo Gelar Ruwatan

1 Juli 2020 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak keluarga korban tabrak lari Jalan Layang Manahan bersama sejumlah seniman melakukan aksi Ritual Ruwatan untuk memperingati satu tahun kejadian. Foto: Bambang Dwi Marwoto./Antara
zoom-in-whitePerbesar
Pihak keluarga korban tabrak lari Jalan Layang Manahan bersama sejumlah seniman melakukan aksi Ritual Ruwatan untuk memperingati satu tahun kejadian. Foto: Bambang Dwi Marwoto./Antara
ADVERTISEMENT
Tepat satu tahun peristiwa tabrak lari yang menewaskan Retnoningtri (54) di jalan layang (flyover) Manahan Surakarta pada 1 Juli 2019. Namun kasus kematian Retnoningtri itu hingga kini belum menemukan titik terang.
ADVERTISEMENT
Keluarga korban yang terus menanti keadilan menggelar ritual Ruwatan Sukerto atau menghilangkan kesialan di kawasan lokasi flyover Manahan, hari ini, Rabu (1/7).
Dilansir Antara, ritual dihadiri oleh keluarga, pengacara dan sejumlah seniman Solo. Selain untuk membuang kesialan, dengan ritual diharapkan pelaku dapat segera terungkap.
"Saya didampingi penasihat hukum bersama sejumlah seniman melakukan ritual ruwatan di kawasan flyover Manahan ini," kata Martin Jelli Pelle, suami korban.
Martin menduga ada yang aneh dengan penyelidikan kasus kematian istrinya. Pasalnya, setiap kali pihak keluarga menanyakan perkembangan penyelidikan, kepolisian memberi respons yang berbeda-beda.
Hingga kini pihak keluarga terus mendukung penuh kepolisian melakukan penyelidikan agar bisa mengungkap siapa pelakunya.
Sementara itu, pengacara keluarga korban, Arif Sahudi juga menjelaskan bahwa pihaknya dengan keluarga korban sudah menempuh jalur hukum berkali-kali. Namun belum juga menemui titik terang.
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Lantas Polresta Surakarta, Kompol Afrian Satya Permadi, mengkonfirmasi soal perkembangan kasus tabrak lari tersebut. Afrian menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tabrak lari yang masih belum terungkap dan melewati satu tahun ini.
"Kami memang belum ada bukti-bukti petunjuk lanjut yang bisa didapat. Namun, penyidik masih berusaha terus mengumpulkan petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti baru yang berkaitan dengan kejadian itu," ungkap Afrian.
Arif juga menambahkan jika masyarakat memiliki informasi yang membantu kerja kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut, pihaknya terbuka untuk saling memberi masukan.
"Kami setiap bulan menganalisa dan evaluasi kemungkinan ada petunjuk baru. Kami berharap masyarakat ada informasi yang mengarah titik terang kejadian itu, agar kasus segera terungkap," pungkasnya.
****
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT