Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
1 Terduga Teroris di Kaliurang Sempat Sandera Warga dan Bajak Truk
14 Juli 2018 22:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Satu terduga teroris yang ditembak Densus 88 di Jalan Kaliurang KM 9,5, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, sempat menyandera seorang perempuan di perkampungan Sardonoharjo. Perempuan bernama Sulis Khusnul Qotimah (35) itu disandera sekitar dua jam sebelum diselamatkan polisi.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota keluarga Sulis, Biworo (36), menjelaskan kronologi peristiwa itu. Sebelum menyandera kakak iparnya, terduga teroris tersebut terlebih dahulu merampas sebuah truk. Truk tersebut dikemudikan dari arah utara.
Sesampai di Jalan Kaliurang KM 9,3, truk berbelok ke kiri ke arah rumah warga dan menabrak dua motor. "Saat truk berhenti, sopir yang disandera berhasil menyelamatkan diri," jelas Biworo, Sabtu (14/7).
Setelah menabrak garasi milik warga, terduga teroris ini keluar dari truk dan menyandera Sulis yang berada di halaman rumahnya. Dia langsung memegang tangan kiri Sulis dan mengalungkan celurit ke lehernya.
Biworo mengaku tidak sedang berada di lokasi saat peristiwa terjadi. Namun, berdasarkan cerita kakak iparnya, Sulis mampu menyelamatkan diri setelah mendorong pelaku menggunakan tangan kirinya. Setelah itu, dua orang polisi berpakaian bebas menyelamatkannya dan melumpuhkan pelaku.
ADVERTISEMENT
"Saat kejadian saya tida ada di lokasi. Kakak ipar saya lantas lari menuju lapangan futsal. Kakak saya bisa berontak dan minta tolong lari-lari. Itu kejadiannya mulai pukul 17.00," jelasnya.
Saat menyelamatkan diri, Sulis juga sempat terjatuh hingga mengalami luka-luka. Sebelumnya, terduga teroris tersebut juga sempat menanyakan keberadaan rekannya yang mengendarai sepeda motor.
"Menyandera, pelaku teriak, nanya 'yang pakai motor itu ke mana'. Kemungkinan temannya. Dia pakai Bahasa Indonesia. Orangnya belum tua banget," beber Birowo.
Usai kakak iparnya menyelamatkan diri, Biworo mengaku tidak tahu apa yang terjadi berikutnya. Namun, dari kondisi di lokasi, satu mobil Toyota Agya merah milik Sulis pecah di bagian kaca. "Selanjutnya kurang tahu, tapi ada bekas proyektil," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu bagian dari rumah Sulis juga rusak dan pecah kaca, termasuk beberapa rumah lainnya. Saat ini, Sulis diamankan ke rumah Biworo, yang jauh dari lokasi kejadian.
Sementara itu, salah seorang saksi, Hesti (25), sempat mengira kejadian truk masuk kampung tersebut karena kecelakaan. Meski demikian, ia mengaku mendengar suara tembakan.
"Orang (terduga teroris) pakai baju hitam. Saya lihat takut terus masuk. Truk di gas-gas. Saya tidak tahu ada yang disandera saat itu. Setelah masuk, rumah saya diamankan polisi," tuturnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto, menjelaskan suara tembakan yang terdengar di depan Kantor Kecamatan Ngaglik itu, merupakan penyergapan polisi dengan terduga teroris. Saat disergap, ketiganya berhasil ditembak. Sementara dua orang anggota Densus 88 terkena bacok dan mengalami luka di tangan dan pinggang.
ADVERTISEMENT
Dalam penyergapan ini, polisi mengamankan barang bukti berupa senjata api (senpi) dan lima buah senjata tajam. Namun, saat ini polisi belum dapat menentukan senpi yang dibawa merupakan senjata rakitan atau organik.