1 Warga di Sampang Tewas Dikeroyok-Disabet Celurit, Diduga Terkait Pilkada

18 November 2024 11:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembacokan Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembacokan Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
ADVERTISEMENT
Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tewas dikeroyok sekelompok orang bersenjata celurit, Minggu (17/11). Pengeroyokan ini diduga terkait dengan Pilkada Sampang.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Sampang Safril Selfianto mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Desa Ketapang Laok.
"Mengumpulkan alat bukti dan meminta keterangan kepada sejumlah pihak," kata Safril dikutip dari Antara, Senin (18/11).
Sementara itu di kesempatan terpisah, Humas RSUD Ketapang Alfian Akbar mengatakan korban tiba di RS sekitar pukul 16.10 WIB dengan kondisi pendarahan aktif, karena mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di bagian muka, punggung, dan tangan. Namun, pada pukul 17.15 WIB korban meninggal dunia.
"Setelah itu, korban langsung dipulangkan ke rumah duka," katanya.
Diduga motif politik
Jimmy merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh). Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Jimat Sakteh, Surya Noviantoro, Minggu malam. Pihaknya meminta agar polisi segera mengusut tuntas kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Kami menyampaikan ungkapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap keluarga korban dan meminta agar polisi mengusut tuntas kasus ini," katanya.
Novi menduga, kasus pengeroyokan oleh sekelompok orang terhadap korban itu, karena motif politik, sebab insiden berdarah itu terjadi setelah calon Bupati Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang dan sempat diadang massa bersenjata celurit, tapi berhasil lolos melalui jalan lain.
Selanjutnya, para pengadang masuk ke area lokasi yang dikunjungi Slamet Junaidi. Sejumlah orang itu sempat cekcok mulut, hingga akhirnya terjadi penganiayaan.
Jimmy merupakan warga asal Kabupaten Pamekasan dan berkeluarga ke Desa Katapang Laok, Kecamatan Katapang, Sampang.
Pada Pilkada serentak yang akan digelar digelar 27 November 2024, Jimmy mendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang nomor urut 2, yakni Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud alias 'Jimat Sakteh' dan ditunjuk sebagai saksi.
ADVERTISEMENT
Polisi usut motifnya
Soal motif politik ini, Kasat Reskrim Polres Sampang Safril mengatakan hal tersebut hanya sebatas kabar yang berkembang di masyarakat, sebab fakta yang sebenarnya masih diselidiki polisi.
"Jika semua data telah kami kumpulkan, termasuk keterangan dari berbagai pihak, insya Allah besok akan kami rilis motif dari kejadian ini," kata Safril.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya carok massal susulan, Polres Sampang kini mulai memperketat pengamanan di berbagai titik di Desa Ketapang, gabungan dari unsur TNI dan polisi.
"Kami juga terus melakukan pendekatan kepada para pihak berpengaruh di Ketapang, baik dari kalangan tokoh agama, maupun tokoh ulama untuk mendinginkan suasana," katanya.
Sementara itu, Pilkada 2024 di Kabupaten Sampang akan digelar di 1.344 TPS yang tersebar di 180 desa dan enam kelurahan pada 14 kecamatan dengan jumlah pemilih sebanyak 737.832 orang, terdiri atas 369.301 pemilih laki-laki dan 378.248 perempuan.
ADVERTISEMENT
Ada dua pasangan calon yang berkontestasi, yakni K.H. Muhammad Bin Muafi Zaini-Abdullah Hidayat (Mandat) dengan nomor urut 1 dan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh) nomor urut 2.
Pasangan Mandat diusung delapan partai politik, yakni Partai Golkar, PPP, PAN, PDIP, Demokrat, PBB, PSI, dan Partai Hanura. Sedangkan pasangan Jimad Sakteh diusung enam partai politik, yakni Partai NasDem, Gerindra, PKB, Gelora, PKS, dan Partai Garuda.