1 Warga Sampang Tewas Dikeroyok Pakai Celurit: 1 Orang Ditangkap, Sisanya Diburu

18 November 2024 21:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen Imam Sugianto. Foto: Polri
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Imam Sugianto. Foto: Polri
ADVERTISEMENT
Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Imam Sugianto menegaskan akan menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan massal dengan celurit yang terjadi di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Minggu (17/11) kemarin. Satu pelaku berhasil diamankan dan sisanya masih diburu.
ADVERTISEMENT
"Saat ini Tim Jatanras yang dipimpin langsung Dirkrimum, tengah melakukan pengejaran. Mudah-mudahan bisa kami amankan semua pelakunya dan kita hukum seadil-adilnya," tegasnya saat konferensi pers di Polres Sampang, Senin (18/11/2024).
Korban dari penyerangan ini adalah Jimmy Sugito Putra, orang warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang. Pengeroyokan ini diduga terkait dengan Pilkada Sampang. Jimmy merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh).
Imam mengatakan, bahwa setelah kejadian tersebut, pihaknya bersama tim pemenangan calon yang berkontestasi telah melakukan konsolidasi.
"Semoga dari kejadian ini tidak merembet kepada kejadian-kejadian yang berikutnya. Dan saya pastikan, stakeholder, TNI, khususnya kami Polri akan mengejar pelaku sampai dapat," jelasnya.

Satu pelaku diamankan

Polda Jatim telah mengamankan satu pelaku berinisial FS. Kini statusnya sudah tersangka. FS tengah diperiksa intensif di Polda Jatim.
ADVERTISEMENT
Sementara sisanya yang lain masih dicari. Imam tak merinci berapa jumlah pelaku yang terlibat dalam penyerangan ini.
"Alhamdulillah, tadi malam sudah kami amankan satu tersangka dengan inisial FS. Saat ini kasusnya sedang kita analisa, kita kembangkan terus kepada tersangka-tersangka yang lain," ungkapnya.
Ilustrasi celurit. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara untuk motif, Imam menyatakan masih terus dilakukan pendalaman. Pihaknya belum bisa menjelaskan detail, karena masih dalam pengembangan.
"Motif saat ini sedang kita dalami, mudah-mudahan tidak ada kaitannya dengan politik. Begitupun peran FS, saat ini juga tengah kita dalami. Nanti kalau sudah ketangkap semua, baru bisa kita ketahui kontruksi dari kasus ini," pungkasnya.